Advertorial

Bikin Mengelus Dada, Terungkap Susahnya Penanganan Virus Corona di Surabaya, 'Surabaya Bisa Jadi Wuhan Kalau Warganya Tidak Disiplin'

May N

Penulis

kacau balau penanganan virus Corona di Surabaya, 'lama-lama bisa jadi Wuhan baru kalau seperti ini terus'
kacau balau penanganan virus Corona di Surabaya, 'lama-lama bisa jadi Wuhan baru kalau seperti ini terus'

Intisari-online.com -Surabaya adalah episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Sampai saat ini, Jawa Timur memegang posisi kedua jumlah kasus terbanyak di Indonesia, di bawah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.

Baca Juga: Ri Sol-Ju: Mantan Pemandu Sorak yang Menjadi Istri Kim Jong-un

Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.

Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya.

"Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Baca Juga: Selama 40 Tahun Sembunyikan Rahasia Besar Ini, Sang Istri Kaget Bukan Main Suaminya Tiba-tiba Ditangkap Polisi, Ternyata Identitas Suaminya Mengejutkan

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.

Baca Juga: Manfaat Ketumbar untuk Kulit, Salah Satunya Atasi Kerutan Penuaan

"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya.

"Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

"Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.

Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.

Baca Juga: Pura-pura Panik Anaknya Hilang dan Lapor Polisi, Ternyata Wanita Ini Lakukan Hal Mengerikan pada Putranya

Hari ini terdapat tambahan 181 kasus di Jatim, sedangkan total pasien sembuh mencapai 548 orang setelah ada tambahan 26 pasien.

Sementara itu, pasien meninggal dunia mencapai 337 orang setelah ada tambahan 15 pasien.

Adapun pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan tercatat 3.208 orang.

Total jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 6.071 orang, pasien yang masih diawasi 2.876 orang, selesai diawasi 2.614 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 24.090 orang.

Baca Juga: Otonomi Hong Kong Terombang-ambing, Amerika Sudah Memutuskan Negara itu Bukan Lagi Daerah Otonomi China, Apa Dampaknya?

(Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Surabaya Bisa Jadi Wuhan kalau Warganya Tidak Disiplin""

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait