Advertorial
Intisari-Online.com - Negara Jepang disebut-sebut sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Bagaimana tidak, berdasarkan data dari Worldometers.info pada Sabtu (23/5/2020), ada 16.513 kasus positif virus corona di Jepang.
Walau begitu, ada 13.005 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Sementara hanya ada 796 kasus kematian akibat Covid-19.
Baca Juga: Ingin Lihat Orang yang Stalker Instagram Kita Tanpa Aplikasi? Begini Caranya, Mudah Banget
Mungkin melihat angka kasus virus corona yang terus menurun di Jepang, membuatsejumlah klub malam di Tokyo,Jepangmemutuskan untuk membuka tempat usahanya.
Padahal Tokyo dan 4 perfektur lain di Jepang lainnyamasih dalam aturan situasi Deklarasi Darurat NasionalCovid-19hingga 25 Mei mendatang.
"Banyak klub malam yang sudah membuka kembali tempat usahanya."
"Kita tidak sabar lagi."
"Alasannya karena sudah banyak pula toko yang bangkrut gara-gara deklarasi darurat ini," kata Ketua Nihon Mizu Shobai Kyokai, asosiasi klub malam Jepang, Kaori Koga dalam jumpa pers pada Jumat (22/5/2020).
Untuk berjaga-jaga, Asosiasi membuat pedoman penanggulanganCovidi-19.untuk restoran hiburan klub malam.
"Tidak ada perubahan yang diatur pemerintah."
"Kita akan melakukan sesuai saran pemerintah, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial," ungkap Kaori Koga (39).
Pihak klub malam di Jepang menurutnya juga siap untuk perang jangka panjang di Tokyo.
Karena diperkirakan penyebaran virus corona akan terjadi sampai gelombang ketiga.
"Jangan lepaskan masker kecuali ketika minum yang akan dilakukan untuk semua staf dan pelanggan," tambahnya.
Selain itu, pastikan untuk meninggalkan kursi di toko dan memeriksa kondisi fisik dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki toko.
Ventilasi teratur, cuci tangan dan berkumur setiap 30 menit, dan desinfeksi saat memasuki atau meninggalkan toko juga dijelaskan.
Selain itu ketika (apabila ada) orang yang terinfeksi ke luar, mereka janji akan menanggapi serta kerja sama penyelidikan yang dilakukan pusat kesehatan masyarakat dalam menelusuri alur penularan infeksi.
"Paling tidak, kami ingin kita beroperasi dengan hati-hati, bukan tanpa pertahanan," kata dia.
Manajeman bisnis di Ginza, Kabukicho dan bisnis klub malam lain ikut menghadiri acara tersebut.
Emili Aizawa, mantan wanita kabaret yang terkenal saat ini mengelola klub malam juga mengusulkan pedoman.
Aizawa terkenal sebagai nyonya rumah berpenghasilan terbanyak di Jepang.
Demikian pula Ogawa, yang saat ini mengelola sebuah bar di Ginza.
"Saya pikir kita akan terbiasa dengan hal itu, dan saya harus memakai masker untuk menerima para tamu nantinya," kata Ogawa.
Sebelum Jepang, beberapa klub di Korea Selatan juga telah dibuka dan sejumlah warga berkunjung ke sana.
Alasannya sama, yaituKorea Selatan telah melonggarkan pembatasan atau aturan terkait Covid-19.
Namun sayangnya,ketika tidak terdapat penambahan kasus sama sekali atau nol kasus, malah muncul klaster baru.
Tercatat ada 34 kasus baru Covid-19 dalam satu hari, sebagaimana disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC).
Dikutip dariThe Korea Herald, Minggu (10/5/2020) jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak 9 April 2020.
Kepala KCDC Jeong Eun-kyeong menyebut kasus-kasus baru ini diketahui sebagian besar berasal dari klaster Itaewon.
Setidaknya 24 di antaranya memiliki kaitan dengan Itaewon.
Wali Kota Seoul, Park Won-soon pun menerapkan kebijakan penutupan klub, bar, dan berbagai tempat hiburan malam di Ibu Kota Korea Selatan itu.
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Deklarasi Darurat Belum Berakhir, Sejumlah Klub Malam di Jepang Sudah Beroperasi")