Advertorial

Dibeli Secara Rahasia dari Israel, Jet Tempur A-4 Skyhawk Zaman Pak Harto Ini Justru Hanya Berakhir di Museum Saja, Padahal Sempat Buat Bingung Teknisi TNI AU

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Bicara soal militer, pasti nama Israel tidak akan pernah dilupakan.

Sebab, negara yang satu ini disebut-sebut sebagai negara dengan kekuatan militer terbaik.

Tapi pada Perang Yom Kippur (1973) antara sejumlah negara Arab melawan Israel, militer Israel sesungguhnya mengalami kerugian besar dan nyaris kalah.

Banyak tank Israel berhasil dihancurkan pasukan gabungan Mesir dan Suriah yang sudah dilengkapi persenjataan rudal antitank produksi Rusia, demikian pula jet-jet tempurnya.

Baca Juga: Bukan Cheetah Apalagi Elang, Inilah Makhluk Paling Cepat di Bumi, Anda Dijamin Tidak Akan Bisa Menangkapnya!

Sekitar 40 jet tempur A-4 Skyhawk Israel yang digunakan dalam pertempuran berhasil dirontokkan oleh rudal-rudal SAM (Surface Air Missile) buatan Rusia yang dioperasikan oleh Mesir sehingga mengakibatkan 20 pilot andalan Israel tewas.

Atas banyaknya jet tempur A-4 yang tertembak jatuh itu, Israel mendapat ganti dari AS.

Lalu, agar rontoknya A-4 tidak terulang lagi dalam peperangan berikutnya, Israel melakukan sejumlah langkah modifikasi terhadap A-4 sehingga menjadi jet tempur yang lebih mumpuni.

Baca Juga: Sering Ciptakan Konflik, Ternyata Israel Juga Simpan Hal-hal Unik, Termasuk Menerima Surat yang Dialamatkan kepada Tuhan

Modifikasi atauup gradeyang dilakukan antara lain pada peningkatan power mesin, peningkatan kemampuan radar pencari sasaran dan sistem radio komunikasi, peningkatan jumlah persenjataan yang dibawa, serta penambahan daya tampung bahan bakar.

Setelah dimodifikasi jet-jet tempur A-4 Skyhawk Israel memang tidak mudah tertembak jatuh lagi dan terbukti mumpuni ketika digunakan menggempur instalasi nuklir di Osirak, Irak, pada Juni 1981 dalam Operasi Babylon.

Tapi setelah Perang Yom Kippur dan operasi tempur ke Irak, Israel justru mengalami surplus A-4.

Maka agar tetap menguntungkjan sebagian di antaranya dijual dengan perantaraan AS dan salah satu pembelinya adalah Indonesia di bawah rezim Orde Baru.

Pada tahun 1979, Indonesia yang melakukan pembelian A-4 secara rahasia, mulai menerima A-4 yang dikirim menggunakan kapal laut dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sebanyak 33 unit A-4 Skyhwak kemudian diterima oleh Indonesia secara bertahap dan selanjutnya diserahkan ke TNI AU.

Ketika A-4 Israel diterima oleh TNI AU karena prosedur pembeliannya dari AS, maka buku panduan (modul) yang disertakan dalam pembelian A-4 adalah modul dari AS.

Baca Juga: Disebut Jadi Penyelamat Dunia dari Kekeringan, Inilah Makhluk Berbobot 4 Ton dan Tinggi 2 Meter yang Diyakini Hidup di Gunung Suci

Tapi buku panduan yang memiliki ribuan halaman itu sudah tak cocok lagi dengan A-4 ‘versi Israel’ mengingat banyaknya modifikasi yang telah dilakukan.

Para teknisi TNI AU yang menangani A-4, salah satunya agar bisa disesuaikan dengan sistem radio komunikasi versi Indonesia pun ternyata dibuat puyeng.

Pasalnya sistem komunikasi milik AU Israel ternyata tidak nyambung dengan sistem komunikasi radio milik TNI AU.

Tapi setelah melakukan berbagai langkah teknis termasuk dengan cara ‘mengakali’ sistem radio komunikasi A-4, para teknisi TNI AU akhirnya berhasil ‘menyambungkan’ sistem komunikasi A-4 dengan sistem komunikasi menara kontrol di darat dan juga dengan pesawat-pesawat TNI AU jenis lainnya.

Sistem-sistemgun pod(cantelan) senjata juga banyak yang diubah oleh para teknisi Israel sehingga sempat membuat bingung para teknisi TNI AU.

Apalagi mengingat sejumlah persenjataan yang kemudian disertakan pada A-4 adalah buatan AS dan bukan Israel.

Akhirnya dengan berbagai cara, para teknisi TNI AU bisa juga menanganinya dengan baik sehingga A-4 Skyhawk bisa dioperasikan untuk misi tempur dan non-tempur.

Namun sesungguhnya A-4 Skyhawk yang dioperasikan TNI AU belum berfungsi secara optimal.

Karena Indonesia keburu mendapat embargo senjata dari AS (1995-2005).

Baca Juga: Ketahuan Langgar Lockdown, Wali Kota Ini Bersembunyi dalam Mati, Pakai Masker, dan Berpura-pura Jadi Mayat,Langsung Saja Dibawa Kantor Polisi

Ironisnya alasan AS melakukan embrago senjata ke Indonesia karena TNI AU telah menggunakan A-4 untuk berperang di Timor-Timur.

AS memang cenderung melarang pesawat tempurnya digunakan untuk menyerang pasukan yang tidak memiliki kekuatan udara seperti Timor-Timur.

Apalagi kekuatan bersenjata di Timor-Timur hanya merupakan pasukan gerilyawan sehingga yang menjadi korban serangan A-4 kebanyakan malah warga sipil.

Akibatnya sebagian besar A-4 yang sebenarnya masih layak operasional untuk beberapa tahun ke depan terpaksa di-groundeddan dimuseumkan.

Sumber:

Majalah Angkasa, "Sejarah A4" oleh Marsekal Muda TNO Djoko Poerwoko (alm).

(Agustinus Winardi)

Baca Juga: Kabar Baik Menjelang Lebaran, Gaji ke-13 PNS Lebih Besar dari THR, Segini Jumlahnya!

Artikel Terkait