Intisari-online.com - Melansir Kompas.com, Amerika menyatakan jika negara mereka yang pertama mengembangkan vaksin virus Corona, maka vaksin tersebut akan segera dibagikan ke seluruh dunia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Francis Collins, Kepala Institut Kesehatan Nasional (NIH), dalam wawancara dengan kantor berita AFP.
Pemerintahan Presiden Donald Trump menyiratkan meski nantinya bakal membagi data ilmiah, mereka akan memfokuskan obat untuk kebutuhan internal.
Namun, Collins sepakat dengan China dan Perancis, bahwa vaksin virus corona jika nantinya ditemukan haruslah menjadi "kebutuhan pokok dunia".
"Jelas jika kami punya vaksin yang bekerja, saya akan memastikan secepatnya tersedia (di Afrika) dan Amerika Selatan. Lihat Brasil," papar dia.
Dia menegaskan, sebagai negara adikuasa di Bumi ini, AS tidak hanya bertanggung jawab atas penduduknya.
"Ini akan menjadi hal yang menyedihkan," ujar dia.
NIH adalah salah satu badan penelitian terbaik dunia, di mana mereka disokong dengan dana 42 miliar dollar AS (Rp 618,4 triliun).
Baca Juga: Mengenang 21 Mei 1998: Lengsernya Soeharto dan Berakhirnya Orde Baru
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR