Advertorial
Intisari-Online.com - Setiap hari, masyarakat Indonesia harus siap menghadapi kabar demi kabar dari kasus virus corona.
Termasuk kabar baik tentang kesembuhan pasien maupun tentang kabar buruk meninggalnya pasien.
Meski terjadi dari hari ke hari, namun duka dari mendengar kabar meninggalnya pasien Covid-19 tentu tetap terasa mendalam, juga tak jarang menimbulkan kepanikan.
Beberapa hari lalu, ada kabar tentang meninggalnya seorang mahasiswi yang sempat menjadi pasien Covid-19.
Sempat dinyatakan positif Covid-19 lalu sembuh, rupanya mahasiswi ini justru meninggal karena penyakit lainnya.
Seorang pasien yang telah sembuh dari Covid-19, Iko Rahmawati, dikabarkan meninggal dunia pada Senin (18/5/2020).
Perempuan asal Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, ini meninggal setelah enam hari dinyatakan sembuh dari Covid-19 oleh pihak rumah sakit.
"Pasien tersebut meninggal pada Senin sore di RSUP NTB," kata Kabid P2PL Dinas Kesehatan yang juga tim Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupten Bima, Rifai, kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
Rifai mengatakan, mahasiswi berusia 21 tahun ini meninggal karena mengidap penyakit ginjal, bukan karena virus corona.
Hal itu diperkuat dengan hasil tes swab oleh pihak RSUP sebelum jenazah dipulangkan ke Bima.
Dari tes swab itu, Iko negatif Covid-19.
“Hasil tes swab-nya negatif. Jadi pasien ini meninggal bukan karena corona. Atas kematiannya, menurut dokter di RSUP Mataram, dia didiagnosis mengidap ginjal," ujar Rifai.
Pasien ini sebelumnya dinyatakan terinfeksi virus corona sepulang dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia kemudian dirawat di ruang isolasi RSUD Bima.
Setelah sepekan menjalani perawatan, Iko dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes swab terakhir dan diizinkan pulang sekitar enam hari lalu.
Kematian pasien ini merupakan kasus pertama di Bima, NTB, untuk warga yang sebelumnya dinyatakan sembuh dari virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Seorang Mahasiswi Meninggal 6 Hari Setelah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19