Sejak dimulainya lockdown, penyaluran bantuan untuk korban pemerasan telah meningkat 100 persen, terutama dari usaha kecil.
"Jika pemerintah Italia tidak mampu membantu orang-orang ini, mereka akan dilempar ke pelukan mafia," ucap Attilio Simeone yang bekerja untuk penyaluran bantuan.
"Ini adalah momen paling menguntungkan bagi mafia. Saat ini, waktu adalah kuncinya," Enza Rando memperingatkan.
Perempuan itu seperti halnya pakar anti-mafia lainnya, mendesak pemerintah Italia untuk menyediakan uang bagi orang-orang dan bisnis, sebelum mafia menawarkan bantuan tunai dengan mudahnya.
Pemerintah Italia mengatakan akan meminjamkan hingga 25.000 euro (Rp 405 juta) untuk bisnis yang membutuhkan.
Akan tetapi Marcello tidak berniat meminta pinjaman pemerintah.
"Mustahil bisa mengembalikannya. Semua toko yang akan dibuka kembali harus mengikuti aturan social distancing. Ini berarti lebih sedikit pembeli, dan jauh lebih sedikit pendapatan."
Ia juga menceritakan semua pemilik restoran yang dikenalnya merasakan hal yang sama.
Mereka percaya menjual bisnis ke mafia dengan cepat tanpa pertanyaan, kemungkinan menjadi satu-satunya pilihan mereka. "Aku merasa gagal total," kata Marcello.
"Aku selalu mengecam mafia, dan aku akan mengkhianati semua yang aku yakini."
Aditya Jaya Iswara
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantuan Mafia Italia, Buah Simalakama yang Menggiurkan Saat Pandemi Virus Corona"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR