Advertorial
Intisari-online.com - Masing-masing negara memiliki aturan dan kekhasannya sendiri-sendiri.
Beberapa memiliki larangan yang diterapkan oleh pemerintah.
Larangan yang ada terkadang membuat orang lain yang tidak berasal dari negara tersebut merasa aneh.
Namun bagi warga negara tersebut dan pemerintahnya sendiri peraturan tersebut sudah digodok dengan matang.
Mereka mengklaim bahwa larangan tersebut untuk kebaikan rakyat dan untuk alasan lain seperti keamanan dan moralitas.
Nah, dari sekian banyak larangan tersebut, ada yang bertahan lama sampai saat ini, ada juga yang dicabut.
Inilah beberapa daftar larangan aneh yang ditetapkan beberapa negara di Asia.
1. Larangan menari di klub hingga lebih dari tengah malam di Jepang
Aturan 'feuiho' didirikan di Jepang pada tahun 1947, setelah Perang Dunia II sebagai undang-undang anti-prostitusi.
Pada saat itu, klub dansa dianggap sebagai 'Perusahaan Hiburan Dewasa', dan menari setelah tengah malam membutuhkan lisensi khusus.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Jepang telah tumbuh menjadi negara yang maju dan berkembang pesat, tetapi larangan usang ini tetap berlaku selama beberapa dekade.
Seorang musisi Jepang terkenal di Ryuichi Sakamoto memimpin kampanye untuk menghapus larangan tersebut, dan memperoleh lebih dari 150.000 tanda tangan persetujuan pada tahun 2015.
Akibatnya, pemerintah mulai membuat undang-undang baru. Tetapi butuh satu tahun untuk mulai berlaku.
2. Larangan menonton versi 2 Dimensi dari film Avatar
Pemerintah China menarik kembali pemutaran 2-D dari rilis Avatar garapan sutradara kawakan James Cameron di seluruh negeri.
Mereka takut itu bisa mengilhami imajinasi orang China untuk meluncurkan pemberontakan yang mirip dengan yang digambarkan dalam film.
Pemerintah juga merasa bahwa film itu dapat menghambat industri film lokal karena popularitasnya.
Pemerintah melarang film 2-D di 1.628 bioskop dan malah menyaring film biografi China tentang Konfusius.
China telah melarang beberapa film Barat di masa lalu.
Sebelumnya, pihak berwenang melarang film 'The Dark Knight' juga atas dasar 'kepekaan budaya.'
Namun, mereka tidak pernah menutup pemutaran versi Avatar 3-D karena kurangnya ruang 3-D di negara itu saat itu.
Melarang pemutaran 2-D sudah cukup untuk secara efektif menghentikan film dari menjangkau massa.
3. Larangan membeli permen karet di Singapura
Di Singapura, dilarang mengimpor atau membeli permen karet.
Pemerintah hanya mengizinkan permen karet yang memiliki nilai terapeutik/kesehatan sesuai dengan peraturan perdagangan mereka.
Alasan di balik larangan ini adalah bahwa permen karet menyebabkan masalah pemeliharaan yang cukup besar di perumahan umum.
Pekerja perawatan menemukan permen karet yang terjebak di lubang kunci, di kotak surat, tombol lift, dll.
Ini menyebabkan peningkatan biaya pembersihan karena sering merusak peralatan pembersihan.
Juga, mereka menemukan permen kunyah menempel di kursi bus umum.
Warga secara terbuka menentang larangan ini yang keluar pada tahun 2004 dan liputan berita tentang perlawanan ini menyebar secara internasional.
Larangan awal melarang semua jenis permen karet. Tetapi kemudian, mereka diizinkan mengimpor permen karet gusi yang membantu perawatan gigi.
4. Larangan menggunakan jeans biru di Korea Utara
Korea Utara terkenal karena larangan konyol di bawah pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un.
Larangan ini berfungsi untuk mempromosikan budayanya sendiri,dan tidak membiarkan pengaruh Barat merembes ke negara mereka.
Namun, negara itu mengalami kehancuran pada tahun 2016, ketika blue jeans dan piercings berhasil masuk ke daftar barang terlarang.
Pemerintah melaksanakan larangan ini di provinsi North Hamgyong dan Yangang. Sebab wilayah di mana publik memiliki akses yang lebih baik ke tren dan kejadian dari seluruh dunia.
Rezim kaku Kim Jong-un secara tegas menentang budaya AS dan orang-orang yang dianggap bersalah karena terlibat dalam 'perilaku anti-sosialis' dapat diarahkan ke kamp kerja paksa.
Tidak hanya itu, rezim ini menunjuk beberapa remaja sebagai 'inspektur' yang berkeliling jalan mencari orang-orang yang melanggar aturan berpakaian yang baru.
(Afif Khoirul M)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini