"Jadi gaji ABK dipotong perusahaan agensi negara asal, dan agensi penyalur ABK di daerahnya," jelas Zainudin.
"Potongannya bisa mencapai 600-1.000 dollar US, untuk keperluan tiket pesawat, paspor dan cek kesehatan," tambahnya.
Menurut Zainudin minat menjadi ABK di kapal asing sangat tinggi, meski tahu risikonya, terutama di daerah Tegal.
"Broker penyalur banyak sekali di daerah Tegal, mereka ditawari gaji tinggi meski kadang tidak terealisasi dan tidak ada perjanjian tertulisnya," katanya.
Kasus ekploitasi sering didengar, namun Zainudin tidak bisa menyentuh perusahaan setidaknya hanya pemerintah seperti Disnaker yang bisa mengurusnya.
Sementara itu, salah satu ABK yang dirahasikan namanya mengatakan pada MBC bahwa para ABK hanya menerima gaji sebesar 120 dollar US (Rp1,8 juta) per bulannya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR