Advertorial

Memancing Ikan Tuna Raksasa Senilai Hampir Rp 46 Miliar, Ketiga Pemancing ini Malah Kembalikan Ikan Tersebut ke Laut, Alasannya Begitu Mulia

May N

Editor

Intisari-online.com -Adalah kepuasan sendiri bagi para pemancing yang berhasil mendapatkan ikan berukuran besar, bahkan terbilang raksasa.

Seperti yang dialami kru pemancing ini pada tahun 2019 silam.

Mereka berhasil menangkap tuna 'monster' dengan massa tubuh 270 kg dan panjang tubuh 2,6 meter.

Tuna tersebut adalah tuna sirip biru sekaligus tuna terbesar yang pernah ditangkap di lepas pantai Irlandia tahun tersebut.

Baca Juga: Ironis, Meminta Amerika Tangani Urusan Dalam Negeri Dengan Benar Terlebih Dahulu, China Justru Disebut Xi Jinping Masih Hadapi Ketidakpastian Besar dalam Pengendalian Corona

Harga tuna jenis ini diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

Namun, meski begitu, tuna tersebut justru sengaja dilepaskan kembali oleh pemancingnya.

Jika dijual, ikan itu bisa bernilai hingga € 3 juta atau senilai Rp46 miliar, seperti diwartakan Independent, Jumat (27/9/2019).

Namun, para kru pemancing tidak mengambil tuna tersebut untuk tujuan komersil.

Baca Juga: 4 Bulan Lalu, Jasad ABK asal Enrekang Ini Juga 'Dibuang' ke Laut oleh Kapal China, Nama Kapal akan Membuat Anda Terkejut

Mereka berada di antara beberapa kapal di pantai selatan dan barat Irlandia yang ambil bagian dalam program tangkapan dan pelepasan untuk membantu menentukan jumlah stok tuna sirip biru yang terus menyusut.

David Edwards dari West Cork Charters yang berbasis di Courtmacsherry menangkap ikan itu tiga mil di selatan basisnya di Irlandia selatan, dan menandai binatang itu sebelum melepaskannya.

Berbicara kepada berita lokal Cork News Live, Edwards mengatakan, “Mereka (tuna sirip biru) jauh lebih umum di Donegal Bay di mana mereka mengikuti ikan haring.

Baca Juga: Cara Gadai Online di Pegadaian Digital, Datang Langsung Ambil Uang

“Mereka lebih tidak biasa di sini tetapi cenderung jauh lebih besar ketika mereka muncul.

"Ini yang pertama ditangkap di selatan Teluk Donegal tahun ini dan itu benar-benar ikan yang besar."

Edwards mengunggah foto-foto ikan tersebut di halaman Facebook-nya dan berterima kasih kepada krunya termasuk Darren O'Sullivan dari kota Cork dan nelayan Belanda Henk Veldman.

Sehari sebelumnya, mereka memiliki tuna yang lebih besar, tetapi mereka gagal menarik ikan tersebut ke kapal.

Baca Juga: Fakta Mengenai Rakyat Korea Utara yang Tidak Banyak Diketahui Orang, Penduduk Normal, Kota yang Bersih dan 'Tidak Sabar Menunggu Bersatunya Republik Demokratik Rakyat Korea'

Menulis di Facebook tentang tangkapannya tersebut, Edwards berkata, "Akhirnya !!! Mendapat Bluefin Tuna pertama yang (berhasil) ditangkap, ditandai dan dilepaskan di Pantai Selatan Irlandia. 102 inci panjangnya 5-600lb dalam berat dan ditangkap dengan baik untuk kru saya untuk hari itu, Darren O'Sullivan, Henk Veldman dan John Dillon, kerja bagus kawan.”

Menanggapi komentar yang menanyakan apakah ukuran ikan itu karena 'efek pemanasan global', Edwards menjawab, "Lebih banyak kasus penahanan armada besar Jepang yang menargetkan (mereka) beberapa tahun yang lalu."

Tuna sirip biru adalah makanan yang sangat berharga di Jepang, di mana seekor ikan seberat 278 kg (sekitar 2,5 meter) dijual seharga 333,6 juta yen (sekitar Rp43,8 miliar) pada Januari tahun ini.

Baca Juga: Banyak Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit Bahkan Nekat Ancam Bunuh Diri, Sebenarnya Apa yang Terjadi di Balik RS Penanganan Virus Corona?

Pengunjung pun siap membayar mahal untuk memilikinya di piring mereka.

Ikan tersebut menjadi semakin langka terutama karena penangkapan ikan yang berlebihan.

Bahkan, ikan tersebut terdaftar sebagai hewan yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature.

Pada 2010, Greenpeace menambahkan tuna sirip biru ke daftar merah makanan laut.

Baca Juga: Ternyata Pasukan Mematikan ini yang Amankan Singapura saat Pertemuan Bersejarah Kim Jong-Un dan Donald Trump, Seberapa Tangguh Mereka?

Daftar merah makanan laut adalah daftar hasil laut langka yang dilarang untuk dikonsumsi.

(Tatik Ariyani)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait