Advertorial
Intisari-Online.com – Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bahwa momen Lebaran adalah saatnya bersilaturahmi kepada orangtua dan orang yang lebih tua.
Momen yang paling ditunggu-tunggu tentunya adalah mudik atau pulang kampung demi mengunjungi orangtua dan sanak saudara.
Saat inilah saat anak-anak kembali bernostalgia bersama orangtua dan keluarga yang lain.
Tapi apa daya bila orangtua yang mendambakan anaknya pulang setiap Lebaran tak kunjung hadir juga?
Seperti kisah seorang nenek berusia 90 tahun ini.
Selalu menanti anaknya setiap Lebaran, siapa sangka nenek ini harus menelan kenyataan pahit bahwa anaknya tak pernah pulang dan tak ada kabar.
Grid.ID mengutip Sinar Harian, seorang nenek berusia 90 tahun bernama Fatimah Mat Diah sudah bertahun-tahun tak melihat putranya.
Fatimah ditinggal putranya, Ibrahim Daud, merantau ke kota besar.
Kini, nenek 90 tahun ini hanya tinggal sendirian di gubuk kecilnya, di Kampung Padang Jelapang, Chicha Tinggi, Malaysia.
Meski sudah berumur dan mengalami gangguan pendengaran, Fatimah tetap terlihat kuat mengurus dirinya sendiri.
Namun di balik ketegarannya, nenek Fatimah masih memendam rasa rindu akan anaknya, Ibrahim Daud, yang sudah bertahun-tahun tak pulang ke rumah.
"Pulanglah Him (Ibrahim), emak rindu kamu," ucap Fatimah, dikutip Grid.ID dari Sinar Harian.
Rasa rindunya pun semakin menyesakkan dadanya jika mengingat Hari Raya Idul Fitri kian mendekat.
Nenek 90 tahun ini pun hanya bisa percaya dan berdoa agar putranya pulang ke rumah.
"Nak... nak.. setiap hari emak berdoa kepada Allah, supaya Him bisa pulang ke sini."
"Emak rindu Him, cuma Tuhan saja yang tahu rindu emak," ujar sang nenek.
Rasa rindu sang nenek itu tak pernah terpuaskan.
Jangankan pulang ke rumah, Ibrahim bahkan tak pernah basa-basi menelepon untuk sekadar memberi kabar.
"Mau menelepon tak ada telepon, cuma berharap Him mau nelepon sepupunya," ucap Fatimah, sembari mengusap pipinya yang basah.
Rasa rindu itu hanya bisa ditambalnya dengan kenangan-kenangan manis saat Ibrahim masih mau bercanda dan makan bersamanya.
Walau rindu, Fatimah tetap berusaha mengerti, mungkin Ibrahim sibuk karena memiliki anak dan cucu yang banyak.
"Tapi baliklah Him, emak sangat ingin ketemu," tambahnya lagi.
Beruntung, Fatimah masih memiliki seorang keluarga lagi yang masih mau merawatnya, yakni Mohd Khawi.
Mohd Khawi yang juga adalah sepupu Ibrahim, menjadi satu-satunya orang yang masih mau merawat Fatimah.
"Setiap hari saya datang ke rumah untuk jenguk keadaannya. Kalau sakit atau demam, saya antar ke klinik," ungkap Khawi.
Sebagai satu-satunya yang mau merawat Fatimah, Khawi mengaku kagum dengan sosok sang nenek berusia 90 tahun itu.
"Walaupun emak Fatimah berusia 90 tahun, namun dia tidak punya penyakit dan masih kuat. Cuma kadang-kadang pusing karena tekanan darah rendah, itu saja," pungkas Khawi. (Nuzulia Rega)
Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul “Kisah Pilu Nenek 90 Tahun, Selalu Tunggu Anaknya Saat Lebaran Meski Tak Pernah Pulang”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari