Menurut Havnen, masalah mendasar seperti buruknya lingkungan perumahan suku Aborigin akan menambah risiko, dan kemungkinan penyebaran pandemi di masyarakat Aborigin perkotaan serta pedalaman.
Layanan kesehatan bagi suku Aborigin di Australia sangat bergantung pada asuransi kesehatan pemerintah, Medicare, untuk membiayai klinik, peralatan, obat-obatan, dan petugas medis.
Komunitas dengan penduduk sekitar 2.500-3.000 orang ini, kata Havnen, dilayani oleh klinik yang kekurangan tenaga medis.
Dokter yang berasal dari perkotaan sudah tidak bisa kembali ke klinik tersebut karena adanya pembatasan.
Semua perjalanan yang tidak penting ke 76 kelompok komunitas Aborigin di Australia Utara telah dilarang, dan adanya kewajiban isolasi 14 hari berlaku untuk penduduk setempat yang ingin kembali dari perkotaan.
Havnen memperingatkan agar pelonggaran pembatasan ini dilakukan secara perlahan dan hati-hati.
"Pengujian Covid-19 secara luas perlu dilakukan jika pembatasan tersebut akan dilonggarkan," katanya.
Baik Paterson maupun Havnen setuju bila pengawasan ketat terhadap pendatang dari negara bagian lain maupun dari luar negeri, tetap diberlakukan di perbatasan Australia Utara.
Baca Juga: 5 Manfaat Masker Timun untuk Wajah, Salah Satunya Perangi Penuaan Dini
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR