Advertorial
Intisari-online.com -Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Rabu (6/5/2020) pukul 12.48 WIB adalah 3.728.047 kasus.
Jika dibandingkan dengan data Selasa (5/5/2020) pukul 16.04 WIB dengan 3.659.623 kasus, berarti dalam waktu kurang dari 24 jam jumlahnya bertambah lebih dari 67.000 kasus.
Dari 3,72 juta orang yang positif terinfeksi Covid-19, 258.356 pasien meninggal dunia dan 1.242.500 dinyatakan sembuh.
Terdapat 212 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.
Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar MS Zaandam Holland America.
Perkembangan terkini corona di Indonesia
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat.
Ini menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Rabu (6/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 484 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia totalnya mencapai 12.071 orang.
Informasi ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin sore.
"Kasus positif terkonfirmasi bertambah 484 orang, sehingga totalnya menjadi 12.071 orang," kata Yurianto.
Dia juga memaparkan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 243 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Mereka sudah dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Dengan demikian, total ada 2.197 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Namun, masih ada kabar duka dengan diumumkannya penambahan pasien meninggal.
Ada penambahan 8 pasien Covid-19 yang meninggal pada periode 4-5 Mei 2020.
Jumlah itu menyebabkan total ada 872 pasien Covid-19 yang tutup usia di Indonesia.
Yuri menegaskan bahwa penularan virus corona masih terjadi di tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta sementara waktu untuk tidak bepergian ke luar rumah dulu hingga wabah virus berakhir.
Kerjakan segala sesuatu dari rumah, mulai dari bekerja, belajar, beribadah, hingga berolahraga.
Apabila terpaksa ke luar rumah, dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Misalnya, membatasi waktu di luar rumah, menjaga jarak fisik dengan orang lain, mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta mandi setelah bepergian dari luar rumah.
Update Covid di Seluruh Dunia
Data Worldmeters menunjukkan, AS, Spanyol, Italia, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Turki, Brasil, dan Iran adalah sepuluh negara yang mengonfirmasi kasus Covid-19 melebihi China - negara yang pertama kali mengidentifikasi adanya virus corona baru pada akhir Desember 2019.
Untuk Amerika Serikat sendiri, orang yang dikonfirmasi terinfeksi corona sudah lebih dari 1,23 juta kasus. Jumlah kasus corona terbanyak di dunia.
AS telah melakukan tes ke lebih dari 7,72 juta orang.
Tes Covid-19 terbanyak yang dilakukan suatu negara untuk mencari pasien Covid-19.
Menurut data Worldmeters, setidaknya 23.347 orang per satu juta warga AS sudah diuji tes PCR.
Sementara itu, ada lima negara yang mencatatkan jumlah kematian lebih dari 20.000, yakni AS, Inggris, Italia, Spanyol, dan Perancis.
Untuk jumlah pasien sembuh dengan presentase terbanyak adalah Jerman.
Lebih dari 167 ribu pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona, 135.100 pasien di antaranya sembuh.
Sementara yang masih menjalani perawatan ada 24.914 kasus, berkurang dari kemarin.
Hal ini menunjukkan, virus corona dapat disembuhkan.
Sebuah harapan untuk kita semua.
Namun perlu diketahui, orang yang sudah sembuh dari Covid-19 bukan berarti kebal dari virus SARS-CoV-2.
Hingga saat ini belum ada cukup bukti yang cukup menunjukkan bahwa pasien sembuh Covid-19 jadi kebal.
Oleh sebab itu, bagi pasien Covid-19 yang sudah sembuh diimbau untuk tetap menjaga jarak dengan orang lain dan patuhi aturan yang ada, agar tidak terinfeksi ulang.
Berikut adalah 10 negara dengan kasus positif virus corona terbanyak hingga Rabu (6/5/2020) menurut Worldometer:
Iran menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Timur Tengah.
Hal tersebut disinyalir dari penyelidikan BBC mengenai sebuah maskapai penerbangan Iran, Mahan Air, berperan dalam menyebarkan Covid-19 di Timur Tengah.
Maskapai in tetap beroperasi meskipun sejumlah negara telah melarang penerbangan dengan Iran.
BBC News Arab menganalisis data penerbangan dan berbicara dengan beberapa orang di Mahan Air untuk menunjukkan bagaimana maskapai ini tetap terbang meskipun pemerintah telah ratusan kali melarang penerbangan dari akhir bulan Januari sampai akhir bulan Maret.
Mahan Air tetap melakukan penerbangan ke dan dari Iran, Uni Emirat Arab, dan Suriah.
Seluruh negara ini pasti telah memberikan izin mendarat kepada Mahan Air, meskipun mereka sendiri sudah melarangnya.
Iran menghentikan seluruh penerbangan rutin ke dan dari China pada tanggal 31 Januari dan sejumlah negara lainnya telah melarang penerbangan dari Iran pada bulan Februari dan Maret, karena negara itu menjadi pusat wabah virus corona di Timur Tengah.
Meskipun demikian, maskapai tersebut tetap terbang, membuatnya dikritik telah membahayakan kesehatan penumpang dan awak pesawat.
Awak pesawat dibungkam – lewat ancaman pidana – ketika menyatakan kekhawatiran akan menyebarkan virus kepada orang-orang terdekat mereka disamping negara itu sendiri.
(Gloria Setyvani Putri)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Corona 6 Mei Global: 3,72 Juta Orang Terinfeksi, 1,2 Juta Pasien Sembuh"dan "Penyebaran Covid-19 di Timur Tengah Lewat Jalur Penerbangan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini