Advertorial

Jadi Sumber Kontroversi Selama Ini, Kini Para ilmuwan Ungkap Bukti 'Kehidupan' yang Bersembunyi Membonceng di Meteor yang Tabrak Antartika Jutaan Tahun Lalu

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Sebuah tim ilmuwan telah menemukan jejak lautan purba.

Yakni laut yang kaya akan karbon dan nitrogen yang bermanfaat yang merupakan unsur utama kehidupan di meteorit yang mendarat di Antartika jutaan tahun yang lalu.

Dilansir dari Daily Star, Rabu (6/5/2020), meteorit yang ditemukan tahun 1984 itu telah menjadi sumber kontroversi selama ini.

Pemeriksaan senyawanya telah menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai asal-usulnya.

Baca Juga: Berbuntut Panjang, Ferdian Paleka Sebut Akan Serahkan Diri untuk Kasus Video Prank 'Sembako Sampah' Jika Followers Tembus 30K, Psikolog: Masih Fokus Pada Kepentingan Pribadinya Semata

Termasuk pertanyaan apakah mereka berasal dari Mars atau terkontaminasi di Bumi.

Pertanyaan semacam itu telah menciptakan wacana tentang temuan meteorit yang dikenal sebagai Allan Hills 84001.

Meteorit ini mengandung bahan-bahan organik, yang kini telah dikaji ulang oleh para ilmuwan Jepang dan mengklaim bahwa mereka telah menemukan bukti adanya kehidupan di Mars.

Hal itu lantaran adanya akses ke bentuk nitrogen yang sama dengan kehidupan yang bergantung pada Bumi.

Baca Juga: Disebut Meninggal Karena Kecelakaan Kerja, ini Kronologi Sebenarnya Tentang Meninggalnya Pegawai YIA, ada Keterangan Didorong Kuntilanak

Dalam makalah yang diterbitkan pada 24 April, dalam jurnal Nature Communications , para peneliti menuliskan sebuah temuan.

Temuan itu mengarah pada kemungkinan lingkungan di Mars yang ada unsur tanah dan airnya.

Lingkungan seperti iyu mengandung "bahan organik yang berpotensi memberi kehidupan."

Baca Juga: 5 Perubahan Kebiasaan Pengguna Grab Selama Pandemi, Belanja Online!

Penelitian telah dilakukan di laboratorium ultra-bersih di mana aliran udara dikendalikan - untuk membatasi kontaminasi.

Para ilmuwan menghapus kontaminan permukaan senyawa dalam meteorit.

Kemudian para peneliti berpendapat bahwa bahan di bawah lapisan permukaan mewakili "perkiraan dekat bahan kimia di dalam meteorit sebelum mereka terpapar ke Bumi," lapor LiveScience.

Baca Juga: Huawei Indonesia Hadirkan 2 Laptop dan Tablet Sekaligus Secara Online

Mereka berpendapat tingkat nitrogen organik jauh lebih tinggi daripada yang bisa dijelaskan oleh kontaminasi dari es Antartika di Bumi.

Hal ini menunjukkan bahwa bahan organik memasuki batu ketika terbentuk, bukan di Bumi, para peneliti percaya karbonat di Allan Hills 84001 terbentuk di air.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 6 Mei 2020, Taurus Bawa Kegembiraan dengan Hidup Sehat dan Libra Berolahraga Tiga Kali Seminggu

Pentingnya hal ini menunjukkan beberapa bentuk kehidupan bisa ada sebagai "nitrogen adalah elemen penting untuk semua kehidupan di Bumi, karena diperlukan untuk protein, DNA, RNA dan bahan penting lainnya," tulis para peneliti.

Meskipun penelitian, bahan organik seperti itu terbentuk di tempat-tempat tak bernyawa di tata surya juga, jadi itu tidak berarti lautan di Mars menjadi tuan rumah kehidupan.

Baca Juga: Lama Dinanti, Ahli Kesehatan WHO Justru Sebut Jika Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Ini yang Harus Dilakukan Umat Manusia untuk Mengatasi Ancaman Covid-19

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait