Advertorial
Intisari-online.com -Beberapa hari yang lalu warganet dibuat geram oleh tindakan seorang YouTuber bernama Ferdian Paleka.
Bagaimana tidak, YouTuber tersebut membuat video untuk dijadikan konten yang menampilkan hal keji dan tidak patut dilakukan siapapun.
Ferdian dan dua rekannya menjahili waria dan anak-anak kecil dengan memberikan 'sembako sampah'.
Ya, sembako yang mereka bagi-bagikan berisi sampah serta batu.
Lebih keji lagi, hal tersebut ia lakukan dalam rangka peduli kepada sesama di bulan Ramadan ini.
Videonya sendiri sudah dihapus oleh YouTube karena banyak orang yang melaporkan konten itu tidak berkeprimanusiaan.
Saat ini, video prank sembako Ferdian Paleka dan Tubagus sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Satu orang berinisal Tubagus telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Baca Juga: 5 Perubahan Kebiasaan Pengguna Grab Selama Pandemi, Belanja Online!
Sementara Ferdian Paleka dan A masih dalam pencarian.
Kendati dalam perburuan, Ferdian justru mengunggah Instagram Story yang isinya berjanji akan menyerahkan diri.
Alih-alih melakukannya dengan tulus, dia justru berkata akan menyerahkan diri dengan syarat pengikut Instagram menembus angka 30 ribu.
"Gw minta maaf buat semua orang yg tersinggung atas video saya. Gw bener-bener gatau skrg harus ngapain," tulisnya dalam Instagram Story, Senin (4/5/2020).
Baca Juga: Huawei Indonesia Hadirkan 2 Laptop dan Tablet Sekaligus Secara Online
"Tembus 30k followers gw bakal nyerahin diri ke kepolisian," imbuhnya.
Dalam teks yang ditulisnya, Ferdian mengaku tidak bermaksud pansos (panjat sosial) atau apapun.
Dia pun mengatakan sedang jatuh dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Intinya tembus 30k followers gw bakal langsung nyerahin diri ke kepolisian," tutupnya.
Namun, akun Intagram terebut telah hilang.
Bagaimana Tanggapan Psikolog?
Berkaitan dengan permintaan maaf bersyarat yang dilakukan Ferdian, psikolog klinis Linda Setiawati dari Personal Growth angkat bicara.
Linda mengatakan, jika dilihat dari perilaku meminta maaf, orang meminta maaf secara tulus karena menyadari kesalahannya dan mengambil tanggung jawab sepenuhnya atas tindakan dan dampak tindakan tersebut.
"Ada penyesalan dalam permintaan maaf yang tulus dan janji bahwa kejadian itu tidak akan terulang lagi, bukan malah disertai dengan syarat atau embel-embel tertentu," kata Linda kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Linda mengatakan, ketika meminta maaf disertai dengan embel-embel atau syarat, maka bisa saja berarti individu tersebut belum sungguh-sungguh sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan dan tulus meminta maaf.
Dalam kasus ini secara khusus, Ferdian menuliskan bahwa ia akan menyerahkan diri ke kepolisian jika followers tembus 30k.
"Karena setiap tindakan memiliki arti, maka dari sini terlihat bahwa 30k followers memiliki arti penting bagi dirinya dan bisa saja dinilai memberikan keuntungan kepadanya sehingga ia mau melakukan tindakan tertentu (menyerahkan diri ke polisi)," ungkap Linda.
Baca Juga: Yuk Coba 3 Makanan Buka Puasa yang Sehat dan Hemat Serba Telur Ini, Murah Tapi Kaya Gizi!
"Jika syarat atau keinginannya tidak terpenuhi, maka ia belum tentu akan mau menyerahkan diri ke polisi."
Dari apa yang ditulis Ferdian, menurut Linda, menunjukkan bahwa Ferdian masih fokus pada kepentingan pribadinya semata.
"Dia kurang mampu berempati terhadap kondisi orang lain atau lingkungan yang terdampak akibat tindakan yang dilakukannya," ungkapnya.
(Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ferdian Paleka Serahkan Diri Jika Followers Tembus 30K, Apa Kata Psikolog?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini