Intisari-Online.com - Butuk kerja sama dari semua pihak untuk menangani penyebaran virus corona.
Pemerintah menerapkan kebijakan, petugas medis merawat para pasien, sementara pasien dan masyarakat umum pun harus turut serta mengikuti segala prosedur.
Jika masyarakat mengabaikan sedikit saja prosedur, maka dapat berdampak negatif seperti yang terjadi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur ini.
Sebanyak 64 tenaga medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie harus menjalani isolasi mandiri karena kecolongan menangani pasien terduga Covid-19.
Para dokter dan tenaga perawat tersebut melakukan penanganan medis ke pasien dengan keluhan non-Covid-19, ternyata belakangan pasien tersebut hasil rapid test-nya reaktif.
“Total ada 64 tenaga medis kita istirahatkan dulu di rumah sambil isolasi mandiri karena kontak erat dengan pasien rapid test reaktif,” kata Plt Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Masjhoer di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (29/4/2020).
Para petugas medis tersebut akan menjalani rapid test setelah masa isolasi tujuh sampai 10 hari di rumah ke depan.
“Kalau hasil tes non-reaktif, mereka kembali bekerja,” kata dia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR