Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang nenek bernama Angelina Friedman ini seolah mendapatkan keajaiban demi keajaiban.
Ia bekali-kali lolos dari maut, bahkan termasuk dua pandemi yaitu influenza 1918 yang setidaknya menewaskan 50 Juta orang di seluruh dunia dan pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung.
Dikatakan 'keajaiban' karena diketahui kelompok lansia bukanlah kelompok yang akan mudah melewati infeksi virus corona.
Lansia menjadi salah satu kelompok yang disebut-sebut paling rentan terhadap virus tersebut.
Nyatanya, nenek berusia 101 tahun ini bisa lolos dari virus corona, meski sempat dinyatakan positif Covid-19.
Melansir Dailymail (28/4/2020), Angelina Friedman adalah 'pemenang' terbaru yang mampu mengalahkan virus corona, lebih dari 100 tahun setelah ibunya meninggal saat melahirkannya di atas kapal penumpang yang membawa imigran dari Italia ke New York City.
Uniknya, saat Angelina dilahirkan di atas kapal itu, tengah terjadi gelombang kedua flu Spanyol atau infuenza pada tahun 1918.
Namun, wanita ini bertahan dari salah satu pandemi terburuk sepanjang sejarah itu.
Baca Juga: Jangan Dibilang Jorok, Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh, Lho
Ya, melansir Kompas.com (12/3/2020), Pandemi infuenza 1918 merupakan pandemi paling parah di era modern.
Penyakit itu disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen asal burung.
Meskipun tidak ada pernyataan mengenai dari mana virus itu berasal, penyakit itu menyebar ke seluruh dunia selama 1918-1919.
Diperkirakan, sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini dengan jumlah kematian setidaknya 50 juta di seluruh dunia.
Di Amerika Utara, flu pertama kali muncul di Kansas pada awal 1918, selanjutnya di Eropa pada musim semi.
Pada musim semi 1918 di Madrid, flu menyebabkan pandemi sehingga disebut "Flu Spanyol."
Pada Oktober 1918, ratusan ribu orang di Amerika Serikat meninggal dunia.
Kematian tinggi menimpa pada manusia berusia kurang dari 5 tahun, 20-40 tahun, dan 65 tahun ke atas.
Inilah yang membuat influenza Spanyol ini termasuk penyakit yang unik. Tanpa adanya vaksin dan obat antibiotik, upaya pengendalian di seluruh dunia hanya mengandalkan isolasi, karantina, penggunaan disinfektan, dan batasan pertemuan publik.
Lahir di tengah pandemi infuenza 1918 dan lolos darinya, Angelina dijuluki oleh keluarganya sebagai 'manusia super'.
Selain itu, ia juga berhasil selamat dari beberapa situasi yang mengancam nyawanya, diantaranya keguguran dan sepsis.
Tampaknya julukan 'manusia super' akan semakin melekat pada wanita ini karena kini pun ia berhasil selamat dari Covid-19.
"Ibunya (ibu Angelina) meninggal saat melahirkan di kapal, dan dia dirawat oleh dua saudara perempuannya, yang juga berada di atas kapal," kata putri Friedman Joanne Merola kepada Pix11, dikutip dari Dailymail.
“Dia dan ayahku menderita kanker pada saat bersamaan. Dia selamat. "Tidak," kata Merola.
Sekarang Friedman adalah yang terakhir dari saudara kandungnya yang masih hidup dan masih kuat.
"Semua orang dalam keluarga itu hidup sampai setidaknya 95, kecuali satu paman. Ibuku selamat. Dia bukan manusia. Dia memiliki DNA manusia super, "kata Merola.
Sementara itu, melansir Kompas.com yang mengutip CNN, disebut Angelina kini telah kembali ke Mohegan Lake di New York, panti jompo tempat ia tinggal, seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa.
Friedman juga telah beraktivitas normal dan bisa ikut menikmati pesta ulang tahunnya ke 101 yang diadakan oleh staf panti jompo.
"Dia sangat aktif, Anda tak akan percaya jika usianya 100 tahun lebih," kata Amy Elba, administrator di panti jompo tempat Friedman tinggal seperti dikutip dari CNN, Rabu (29/4/2020).
Friedman divonis positif setelah menjalani prosedur pemeriksaan di rumah sakit.
Ia lantas menjalani di isolasi di kamar panti jomponya dengan keluhan demam selama beberapa minggu.
Friedman kemudian dinyatakan sembuh setelah dirawat hingga 20 April.
Selera makannya meningkat dan mencari benang untuk dirajut.
"Ini menunjukkan kepada dunia bahwa selalu ada harapan bahkan ketika Anda berusia 101 tahun," papar Elba.