Advertorial
Intisari-Online.com - Berita dari Jepang mengklaim adanya tanda-tanda baru dari Korea Utara bahwa Kim Jong Un berhenti membuat keputusan resmi di negara itu.
Dilansir dari Daily Star, Rabu (29/4/2020), Partai Buruh Korea yang berkuasa mengirim proposal ke diktator Korea Utara untuk persetujuan yang membutuhkan tanda tangannya.
Tetapi dokumen-dokumen itu belum dikembalikan ke tempat biasanya, demikian dilaporkan oleh Gendai Business di Jepang.
Laporan itu juga mengklaim bahwa beberapa kantor negara belum menerima dokumen dengan tanda tangan Kim sejak pertengahan April.
Muncul di tengah rumor Kim Jong-un telah meninggal atau sangat tidak sehat dan dalam "kondisi vegetatif".
Tidak ada bukti untuk ini dan Korea Selatan serta Presiden AS Donald Trump mengklaim mereka tahu di mana keberadaan Kim Jong Un.
Spekulasi seputar keberadaan pemimpin Korea Utara itu muncul setelah dia melewatkan perayaan patriotik kakeknya, Kim Il-sung, yang berulang tahun.
Saudaranya Kim Yo-jong, 32, dikabarkan telah menggantikan Kim Jong Un dan dia dilaporkan telah menggunakan kekuatan yang lebih besar di Pyongyang.
Gendai Business mengklaim mengklaim partai yang berkuasa dan lembaga negara telah menunggu berminggu-minggu untuk mencari tahu apakah proposal telah disetujui oleh Kim.
Laporan juga mengklaim bahwa dokter Jerman melakukan perjalanan ke Korea Utara untuk merawat Kim pada pertengahan Februari setelah Pyongyang awalnya meminta tim dari Prancis.
Baca Juga: Pemimpin Gerakan Anti-Lockdown di AS, Audrey Whitlock, Terjangkit Corona
Layanan Penelitian Majelis Nasional Korea Selatan mengatakan saudara perempuan Kim telah mengerahkan kekuatannya dalam beberapa pekan terakhir.
Sebuah sumber di Pyongyang mengatakan kepada Daily NK, Kim Yo-jong "pada dasarnya tidak memiliki kesempatan" untuk mengambil alih mengingat dia tidak dianggap sebagai penerus "nyata".
Negara ini telah diperintah hanya oleh anggota laki-laki dari keluarga Kim sejak didirikan setelah Perang Dunia Kedua.
Pengangkatannya sebagai penggantinya akan dianggap sebagai "penghinaan" oleh orang-orang, Daily NK melaporkan.
Sangat sulit untuk memverifikasi informasi yang keluar dari Korea Utara.
Hal itu karena Korea Utara benar-benar mengontrol pemberitaan yang keluar masuk di negaranya.
Kemarin, harian NK melaporkan bahwa para pejabat Korea Utara berusaha menemukan kebocoran sebuah video yang tampaknya mengkonfirmasi kematian Kim-Jong-un.
Tidak ada bukti bahwa video ini asli dan belum dikonfirmasi.
Tapi, itu muncul di samping tulisan yang berbunyi:
"Pemimpin Tertinggi Kita Yang Terkasih Kawan Kim Jong-un meninggal dunia selama perawatan di tempat."
Klaimnya Kim meninggal pada Sabtu 25 April pukul 12.30 pagi waktu setempat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari