Advertorial
Intisari-online.com - Hingga saat ini virus corona, sudah hampir menyapu seluruh dunia.
Tak pernah diduga sebelumnya, penyakit yang awalnya muncul dari Wuhan China ini kini menjadi ancaman nomor 1 di dunia.
Menurut data terbaru, virus ini telah menginfeksi sekitar 3 juta penduduk dunia, dengan kasus di 185 negara di dunia pada Selasa (28/4).
Meskipun nyaris seluruh dunia merasakan dampak luar biasa dari mikroba mematikan ini, ternyata masih ada beberapa negara yang mengaku bebas dari virus corona.
Mengutip Al Jazeera melalui Kompas.com, setidaknya ada 15 negara di dunia ini dengan status bebas virus corona, termasuk Korea Utara.
Korea Utara masih mengklaim negaranya bebas dari Covid-19, terlepas dari isu mereka mencoba menutupi kasus Covid-19 di negaranya.
Dari datarealtime virus corona, melalui Worldmeters, 15 negara yang disebutkan tidak masuk ke dalam daftar.
Artinya mereka masih nihil kasus virus corona, meskipun ada kemungkinan mereka belum melaporkannya.
Berikut ini adalah 15 negara di dunia yang diklaim masih bebas dari virus corona, simak di bawah ini :
1. Kumoro
2. Kiribati
3. Lesotho
4. Kepulauan Marshall
5. Mikronesia
6. Nauru
7. Korea Utara
8. Palau
9. Samoa
10. Kepulauan Solomon
11. Tajikistan
12. Tonga
13. Turkmenistan
14. Tuvalu
15. Vanuatu
Namun, dari daftar yang disebutkan di atas salah satu negara kecuali Korea Utara, ternyata menyimpan kisah kelam mengapa mereka masih nol kasus virus corona.
Menurut BBC, negara yang dimaksud adalah Turkmenistan, banyak ahli khawatir bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan negara tersebut.
Karena ada dugaan bahwa pemerintahnya dengan sengaja menyembunyikan kebenaran tentang virus corona dari rakyatnya.
Saat dunia sedang melakukan upaya pencegahan seperti karantina wilayah, mengunci populasi warganya, hingga menganjurkan physical distancing.
Turkmenistan justru melakukan hal sebaliknya.
Mereka mengadakan acara sepeda massal, untuk memperingati Hari Kesehatan Dunia pada Selasa (7/4).
Negara Asia Tengah itu mengklaim masih nol kasus Covid-19, namun statistik itu tidak bisa dipercayai.
Seorang profesor asal London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Martin McKeee mengungkapkan, statistik kesehatan Turkmenistan terkenal tidak bisa dipercaya.
"Selama dekade terakhir, mereka mengklaim tidak memiliki pasien dengan HIV/AIDS, sebuah angka yang tidak masuk akal. Kami tahu pada tahun 2000-an mereka menekan bukti pernah terjadi wabah di negaranya," katanya.
Banyak orang Turkmenistan bahkan takut mengungkapkan, kemungkinan sudah adanya Covid-19 di negara tersebut.