Advertorial

Gara-gara Kabar Meninggalnya Kim Jong Un, Warga Korea Utara Jadi Panic Buying, Barang-barang Kebutuhan Habis Terjual, Mengapa?

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Kabar mengenai kondisi Kim Jong Un dari sakit hingga meninggal menjadi perbincangan hangat di dunia saat ini.

Pertanyaan pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April setelah dia tidak menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu.

Kim terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.

Laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Kim menjalani operasi jantung pada 12 April dan sakit parah.

Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir? Ini Prediksinya di Berbagai Negara, Indonesia?

Sebuah surat kabar Jepang kemarin mengatakan dia dalam keadaan vegetatif, sementara seorang jurnalis di Hong Kong mengklaim telah diberitahu oleh "sumber yang sangat kuat" bahwa dia telah meninggal.

Pejabat pemerintah Korea Selatan secara konsisten mengatakan dinas intelijen mereka telah mengambil laporan "tidak ada konfirmasi" tentang kesehatannya yang buruk, dan hari ini mengatakan bahwa ia "hidup dan sehat".

Kekhawatiran tentang kerusuhan ketika kematian Kim telah dipicu oleh kurangnya garis suksesi yang jelas.

Adik perempuannya telah disebut-sebut sebagai orang yang paling mungkin untuk menggantikannya, meskipun ada sejumlah pejabat lain yang bisa mencoba merebut kekuasaan.

Baca Juga: Dirumorkan Meninggal Dunia, Diam-diam Kim Jong-Un Memiliki 3 Anak yang Dirahasikan Oleh Korea Utara, Inilah Identitasnya

Spekulasi kabar meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memicu panic buying di negara tersebut.

Laporan Washington Post dikutip The Sun mengatakan, rak-rak toko di ibukota Pyongyang telah kosong dari barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol.

Baca Juga: Tingginya Mencapai 4 Meter, Peneliti Sebut Raksasa Pernah Hidup di Bumi Namun Punah Secara Mendadak pada 500 Masehi, Simak Selengkapnya

Produk-produk yang diimpor dari luar negeri dilaporkan merupakan yang paling laris, tetapi ada juga barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.

Para ahli telah memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim dapat mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer.

Ketakutan akan kerusuhan diyakini telah memicu panic buying.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Kabar meninggalnya Kim Jong Un memicu panic buying warga Korea Utara"

Artikel Terkait