"Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru diizinkan, indikatornya korban yang meninggal. Kalau korban meninggal sedikit nggak akan PSBB, ini yang buat repot," papar dia.
Faisal mengklaim ia sudah sangat sering menyuarakan agar kegiatan mudik bisa dikendalikan secepatnya. Bahkan sebelum pemerintah membuat kebijakan pelarangan mudik.
Namun, realisasinya baru dilakukan ketika sudah banyak masyarakat yang melakukan mudik. Hal seperti inilah yang membuat kondisi semakin sulit untuk diprediksi.
Bahkan, menurut Faisal, saat ini prediksi ekonomi Indonesia pun akan selalu berubah mengikuti tren data terbaru. Misalnya, seperti data puncak penyebaran virus, apakah akan ada gelombang kedua, data pasien yang dirawat dan sebagainya.
"Kita agak blank dan agak sulit karena data-data kita repot. Hal-hal ini membuat semakin sulit bagi scientist, utamanya ahli epidemologi, ahli modelling untuk memperkirakan Indonesia, karena path-nya tidak jelas. Daily case di Indonesia sangat fluktuatif," kata Faisal.
Faisal berharap, pemerintah dapat mengeluarkan dana penanganan secepat dan semudah mungkin agar bisa mendapatkan test kit dari berbagai negara. Ini dilakukan untuk mempercepat test corona di Indonesia, sekaligus mengingatkan bahwa fokus utama saat ini adalah untuk melawan virus.
Luhut Pandjaitan lebih berbahaya dari virus corona
Sebelumnya, melalui media sosial Twitter, Jumat (3/4), Faisal Basri mengunggah cuitan yang ditujukan langsung ke Luhut.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR