Advertorial
Intisari-Online.com - Di tengah masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) saat ini, sebagian orang mulai mencari kesibukkan di dalam rumah.
Salah satunya dengan menonton drama Korea.
Nah, ada satu drama Korea yang sedang digandrungi oleh warga Indonesia.
Judulnya The World of the Married.
Drama asal negara Korea Selatan ini menceritakan kisah Ji Sun Woo (yang diperankan oleh Kim Hee Ae) yang ternyata tahu suaminya, Lee Tae Oh (diperankan oleh Park Hae Joon) berselingkuh.
Selingkuhannya bernama Yeo Da Kyung (diperankan oleh Han So Hee).
Setelah bercerai dengan Ji Sun Woo, Lee Tae Oh lantas menikah dengan Yeo Da Kyung.
Drama yang tayang setiap hari Jumat dan Sabtu ini berhasil menarikperhatian seluruh warga Korea dan penggemar internasional karena alur ceritanya yang baik.
Bahkan drama ini berhasil menembus rating di atas 20%.
Apalagi drama ini berkaitan erat dengan contoh-contoh kehidupan nyata.
Seperti sahabat, pengkhianatan, perselingkuhan, keluarga, pekerjaan, hingga kehidupan tetangga.
Di salah satu episode, ada kaliman dari teman Ji Sun Woo kepadaYeo Da Kyung.
Dia berkata, "Pria yang pernah berselingkuh, akan berselingkuh lagi di lain waktu."
Benarkah hal itu?
Dibuktikan oleh penelitian
Banyak yang menganggap seseorang hanya berselingkuh akan kembali selingkuh di lain waktu.
Dengan kata lain, sekali menjadi tukang selingkuh, maka selamanya akan menjadi tukang selingkuh.
Anggapan ini kerap dianggap hanyalah sebuah asumsi yang tanpa pernah ada bukti.
Meski sebenarnya muncul pertanyaan umum, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa si dia yang sudah berjanji tidak akan pernah selingkuh lagi tetap mengulang perbuatannya?
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalamNature Neuroscience,hal ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti diUniversity Collegememinta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui.
Penulis studi tersebut dan peneliti dariPrinceton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.
Baca Juga: Disebut Sedang Kritis, 'Korea Utara Akan Ditutup Jika Terjadi Sesuatu yang Buruk pada Kim Jong Un'