"Obesitas adalah salah satu kekhawatiran terbesar kami. Kami juga harus hati-hati dengan orang yang mengalami cedera dada, dan pasien dengan tabung ventilasi atau tabung kateter."
Teknik ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan kadang-kadang dapat menyebabkan penyumbatan saluran udara.
'Banyak digunakan'
Manfaat proning pertama kali diamati pada pertengahan 1970-an.
Tetapi baru pada tahun 1986 proning menjadi praktik umum di rumah sakit di seluruh dunia, kata para ahli.
Luciano Gattinoni adalah salah satu dokter pertama yang memimpin studi awal tentang teknik ini - dan berhasil mencobanya pada pasien.
Ia saat ini menjabat profesor emeritus di Università Statale Milan dan merupakan pakar anestesiologi dan resusitasi.
Prof. Gattinoni mengatakan kepada BBC bahwa proning menghadapi "banyak keberatan" pada hari-hari awalnya, yang ia kaitkan dengan karakter "sangat konservatif" dari komunitas medis.
"Tapi sekarang sudah banyak digunakan," ujarnya.
Sang profesor mengatakan peningkatan oksigenasi paru-paru bukan satu-satunya manfaat dari proning.
"Saat pasien tengkurap, beban [fisik] di paru-paru mereka terdistribusikan lebih merata," Prof. Gattinoni menjelaskan.
"Bayangkan paru-paru yang terkena energi mekanik dari ventilator: rasanya seperti ditinjut terus menerus. Jelas, semakin merata gaya ini, semakin sedikit bahaya yang ditimbulkannya."
Studi lain yang mendukung manfaat dari teknik ini diterbitkan pada awal abad ke-21.
"Sebuah studi yang dilakukan di Prancis pada 2000 menemukan bahwa pasien [yang tengkurap] tidak hanya mengalami peningkatan oksigenasi, mereka juga memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup".
Pada pokoknya, ini adalah satu jurus melawan pandemi yang telah membunuh puluhan ribu orang — dan belum ada obatnya.
"Untuk saat ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah menggunakan terapi seperti ini," kata Prof. Galiatsatos.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Menengkurapkan Pasien Covid-19 Bisa Bantu Selamatkan Nyawanya?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR