Bung Karno memang dikenal apa adanya, tidak hipokrit, dan tidak banyak menyembunyikan kenyataan.
Salah satu yang diingat Titiek Puspa adalah perihal sepatunya yang berlubang di salah satu bagian ujung, katanya agar tidak mengganggu pangkal jarinya yang bengkak oleh mata ikan.
"Banyak orang tahu, beliau tidak sungkan memperlihatkan jarinya yang bubulen sehingga perlu sepatu khusus," sambung Titiek.
Rima Melati, aktris sutradara dan rnantan peragawati awal mu-
lanya tidak tahu sepatu berlbang itu membawa alasan medis pemakainya.
"Tadinya saya cuma heran, lo kok sepatu Bapak bagus-bagus tetapi bolong. Sambil ketawa Bung Karno bilang, jarinya kena mata ikan. Terus tanpa sungkan memperlihatkannya," kata Rima, yang tahun 1959 sampai awal 1960-an cukup dekat dengan Presiden Soekarno karena sering meramaikan acara di Istana Merdeka maupun Istana Bogor.
Ia salah satu dari empat personel Baby Dolls yang terdiri atas Rima Melati, Baby Huwae (meninggal tahun 1989), Gaby Mambo, dan Indriati Ishak.
Bung Karno kebetulan pernah dikenal Rima di masa kecil. Ketika presiden itu memerintah di Yogyakarta, sekitar Clash II tahun 1949, Rimapernah diajak orangtuanya berkunjung.
Sepuluh tahun kemudian, Rima yang sudah menjadi bintang film, bertemu lagi dengan Bung Karno di Jakarta. Sejak itu ia sering ter libat dalam ba-nyak kegiatan di istana.
Suatu saat ibunya, perancang dan perintis dunia mode Indonesia, Non Kawilarang, pergi ke Hongkong.
Rima yang tomboi sejak remaja, ingin memakai mobil ibunya. Sayang ia tak punya uang untuk membeli BBM secara rutin.
Maka ia minta kepada Bung Karno agar diizinkan mengisi tangki mobilnya di pompa bensin istana. Ternyata diizinkan.
"Kalau kebetulan Bung Karno ada, saya mampir dan ngobrol-ngobrol. Beliau banyak memotivasi saya, memberi saran untuk membaca buku tokoh-tokoh wanita dunia, dan bercerita tentang banyak hal," kata Rima
Terkait nama Rima Melati juga ada ceritanya. Sekitar awal 1960-an Bung Karno suka mengganti nama orang yang dikenalnya, yang dirasa kebarat-baratan.
Maka nama Baby Huwae disarankan untuk diganti Lokita Purnamasari dan sampai akhir hayatnya Baby Huwae memakai nama itu.
Baca Juga: 4.000 Orang Sedang Diuji, Corona Kembali Menyerang, China Lockdown 10 Juta Penduduk Kota Harbin
Sedangkan Marjolein Tambajong, panggilannya Leintje, nama asli Rima Melati, memang pernah dikatakan kebarat-baratan oleh Bung Karno.
Marjolein yang ketika itu sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima kepada si anak jika perempuan.
la diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959) yang diperani Audrey Hepburn.
"Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan. Leintje, yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan "Melati".
"Bung Karno bilang 'That's a good name'. Sejak saat itu beliau selalu memanggil saya Rima Melati. Kepada setiap orang beliau memperkenalkan saya sebagai Rima Melati." (Nieko Oktavi)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR