Advertorial

Kenali Gejala Masuk Angin pada Anak, dari Demam Hingga Diare, Orangtua Perlu Mencari Tahu Penyebabnya

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Kita sering kali mendengar istilah “masuk angin”, tidak hanya pada orang dewasa saja, bahkan anak-anak pun mengalaminya.

Dan ini sering kali pula dikeluhkan ketika orangtua pulang dari bepergian atau ketika anak-anak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.

Karena kecapekan lalu anak-anak mengeluh badannya sakit, pusing, demam, bahkan hingga diare.

Baca Juga: Tahapan Gejala Penderita Gejala Corona Covid-19 Setiap Hari, Hari Pertama seperti Masuk Angin, ke-9 Mulai Sesak Napas

Meski istilah masuk angin sangatlah populer di masyarakat, namun sesungguhnya tak ada istilah masuk angin dalam dunia medis. Dr S. Djokomuljanto, MMed.(Paeds), SpA, dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village Karawaci, dalam diskusi kesehatan di Jakarta.

Beliau mengakui tidak menemukan istilah masuk angin dalam literatur ilmu kedokteran.

Tegasnya, istilah masuk angin hanya ada di Indonesia, negara lain tidak ada yang mengenal istilah ini.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda-tanda Stres Berlebihan, dari Sering Masuk Angin Hingga Makan Kurang atau Bahkan Berlebihan

Apa sebenarnya gejala masuk angin pada anak?

Menurut Djokomuljanto, masuk angin sejatinya merupakan suatu gejala awal dari infeksi virus.

Masuk angin tidak hanya menyasar pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Umumnya, masuk angin ditandai dengan gejala-gejala berikut ini:

1. Kembung, muntah dan mual.

Ditandai dengan rasa tidak nyaman di bagian atas perut anak.

Penyebab kembung pada anak dapat karena intoleransi laktosa yang biasanya ditandai dengan sakit perut melilit dan kentut-kentut.

Untuk mengatasinya, berikan susu non-laktosa pada anak.

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Begini Cara Bedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

Bila penyebabnya adalah gangguan fungsi organ cerna, hal ini bisa diatasi dengan tidak memberikan makanan berlemak dan pedas, atau minuman yang mengandung soda, juga kafein kepada si sakit.

Umumnya dokter akan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan nyeri, mengurangi asam lambung, dan meningkatkan gerakan usus.

2. Demam

Demam terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (>37,5 derajat Celcius).

Penyebabnya bisa virus, bakteri, atau jamur. Jika suhu bayi yang berusia kurang dari 3 bulan sudah mencapai 38° C, segeralah bawa dia ke dokter untuk dicek.

Sedangkan bayi 3—6 bulan boleh menunggu hingga batas suhu 38,5° C, atau bayi di atas 6 bulan hingga 40° C sebelum dibawa ke dokter.

Sampaikan kepada dokter mengenai kondisi lainnya jika ada, seperti tidak mau minum, tidur terus, lemas dan sulit dibangunkan, kejang, kaku kuduk, sesak napas, muntah, diare, dan sakit kepala hebat.

Baca Juga: Sudah Dilakukan Secara Turun-temurun, Benarkah Kerokan dengan Bawang Merah Ampuh Atasi Masuk Angin?

3. Batuk, pilek

Gejala masuk angin antara lain juga batuk berdahak, meler, hidung tersumbat, dan demam.

Biasanya disebabkan oleh virus. Untuk mengatasi cukup dengan beristirahat, banyak minum air, dan menjaga lingkungan tetap hangat.

Bila ingin mengonsumsi obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

4. Diare

Penyebab diare adalah virus. Diare ditandai dengan perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10 ml/kg/hari).

Peningkatan frekuensi menjadi lebih dari 3 kali sehari. Untuk menangani berikan banyak cairan.

Gunakan garam oralit untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Baca Juga: Arief Rivan Meninggal Dunia: Ternyata Gejala Serangan Jantung Mirip Masuk Angin Lho

5. Anak jadi rewel

Kerewelan pada anak ditandai dengan rasa tidak nyaman yang membuat anak kerap menangis dan tidak mau makan.

Ada dua penyebab kerewelan pada anak, yakni non-medis dan medis. Orangtua hendaknya mencari tahu penyebabnya dengan cermat.

Penyebab nonmedis, antara lain kegerahan, kedinginan, kepanasan, kelelahan, kembung, lapar, popok yang sudah penuh, dan lain-lain.

Segera atasi penyebabnya itu dan berusahalah memberikan kenyamanan pada anak.

Caranya, bisa dengan menyusui langsung; menggendong; memberikan belaian hangat di punggung, lengan dan tungkai; memperdengarkan musik lembut; atau gantilah popoknya bila penuh.

Baca Juga: Mengapa Hanya Orang Indonesia yang Kenal dan Terserang Masuk Angin?

Gejala masuk angin pada anak juga bisa dipicu oleh penyebab medis, umumnya adalah infeksi, tumbuh gigi, biang keringat, kolik atau alergi.

Tugas orangtua adalah mencari tahu penyebab dan mengatasinya.

Untuk infeksi, cari tahu, apakah karena virus atau bakteri?

Bila alergi, cari tahu pencetusnya dan hindari sebisa mungkin. (Dini)

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul “5 Tanda Umum Anak Masuk Angin

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait