Intisari-Online.com - Tanda awal serangan jantung sering kali diabaikan karena mirip dengan penyakit lain seperti masuk angin. Padahal, serangan jantung dan masuk angin memiliki tanda yang berbeda. Maka penting waspadai, serangan jantung mirip masuk angin.
Sebenarnya, dalam dunia medis tidak mengenal istilah masuk angin. Namun, keluhan asam lambung yang tinggi dan pengosongan lambung yang terhambat sehingga menimbulkan perut terasa kembung, mual, pusing, sendawa, dan buang angin. Oleh sebab itu, waspadai, serangan jantung mirip masuk angin.
Menurut dr Siska Suridanda, SpJP,FIHA, memang gejala “masuk angin” mirip dengan gejala serangan jantung karena diantarkan oleh saraf yang sama yaitu saraf nervus vagus baik dari jantung maupun lambung. Kemudian saraf tersebut diterima oleh otak sehingga menimbulkan rasa nyeri. Akan tetapi gejala serangan jantung masih lebih spesifik, seperti rasa nyeri yang luar biasa di dada.
“Seolah-olah ada beban berat diletakkan di atas dada dan jantung berdebar-debar. Namun, rasa nyeri itu tidak bisa dilokalisir. Pasien tidak bisa memastikan di bagian dada sebelah mana yang merasakan nyeri hebat,” kata Siska yang merupakan dokter Jantung di Rs Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Gejala serangan jantung tersebut sering disertai dengan gejala mual, kembung, nyeri di ulu hati, keringat dingin, sendawa, pusing, dan bahkan pingsan. Nah, banyak orang yang beranggapan bahwa itu gejala masuk angin.
Siska menyarankan, bila mengalami gejala-gejala tersebut segera memeriksa atau membawa ke dokter. Jangan menunggu terlalu lama atau menganggap enteng gejala tersebut.
“Lebih baik menduga bahwa itu gejala serangan jantung sampai terbukti bukan serangan jantung daripada menduga gejala masuk angin ternyata pas diperiksa gejala jantung. Maka, jangan ditahan jika sudah mengalami gejala tersebut,” pungkas Siska.