Advertorial
Intisari-Online.com - Selasa, 21 April kemarin, Ratu Elizabeth II ulang tahun yang ke-94 tahun.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini ulang tahun Ratu ELizabeth tidak dirayakan meriah karena Inggris masih memberlakukan lockdown untuk melawan virus corona.
Ulang tahun kerajaan Inggris dan hari peringatan secara tradisional biasanya ditandai dengan tembakan penghormatan seremonial, di mana selongsong kosong ditembakkan dari berbagai lokasi di London.
Tetapi, sang ratu merasa tidak pantas untuk dilakukan mengingat kondisi bangsa yang sedang menghadapi krisis karena virus corona.
Biasanya, bendera dikibarkan di gedung-gedung pemerintah untuk menandai ulang tahun sang ratu, tetapi tahun ini tidak diwajibkan untuk melakukannya.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II merupakan pemimpin monarki tertua dan paling lama berkuasa di dunia.
Umur panjang dan kebugaran sang ratu tentu tak lepas dari pola hidup Ratu sehari-hari yang membuatnya tetap bugar dan membuatnya panjang umur.
1. Melakukan pemeriksaan medis rutin
Dr. Robert Petrella, dariLawson Health Research Institutedi University of Western Ontario mengatakan, "Sangan Ratu memiliki pemeriksaan medis rutin dan akses ke perawatan medis yang membuatnya tetap sehat."
Hal itu memungkinkan tindakan preventif untuk berbagai jenis penyakit.
2. Olah raga teratur
Orang Inggris suka berjalan kaki, begitu pula keluarga kerajaan.
Mereka senang berjalan-jalan di tanah Balmoral, di mana mereka tinggal selama liburan musim panas.
Sang Ratu juga suka menunggang kuda yang diketahui memiliki manfaat kesehatan yang besar.
3. Tetap tenang secara mental
Ratu Elizabeth II masih menjadi kepala negara yang terlibat dalam berbagai pertemuan penting yang membuat mentalnya tetap terjaga.
Ratu juga terlibat dalam banyak yayasan, juga mempunyai tempat tinggal di berbagai negara, yang memungkinkannya untuk menyesuaikan diri secara mental dalam setiap perubahan.
4. Mengelola stres
Sebagai pemimpin, tentu Ratu ELizabeth II menghadapi banyak masalah, baik dari kerajaan maupun dari keluarganya.
Namun, Ratu dapat mengelola stres yang ada dalam kehidupannya.
Selama bukan stres yang merusak, stres yang terus-menerus dalam kehidupan memberi manusia kreativitas, keuletan dan minat dalam hidup.
Namun, stres yang destruktif (merusak) dapat mengancam diri sendiri, bahkan meningkatkan risiko stres dan penyakit jantung.
5. Mempertahankan berat badan yang konstan
Ratu Elizabeth tidak pernah memiliki berat badan berlebih.
Menurut Dr. Walter Willet, ketua departemen nutrisi di Harvard School of Public Health, di samping merokok, berat badan yang konstan (proporsional) adalah hal paling penting untuk menjadi sehat dan hidup lebih lama.
6. Makan berbagai makanan sehat
Ratu Elizabeth II dan keluarga kerajaan lainnya makan dengan menu sayuran segar dari perkebunan kerajaan, ikan, dan makanan seimbang lainnya.
7. Minum secangkir teh
Teh hijau yang diminum tepat pukul 5 sore adalah ritual Inggris yang dinikmati oleh Ratu.
Teh memiliki banyak manfaat kesehatan seperti antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker dan lainnya.
Keluarga kerajaan juga mengonsumsi air barli di samping air putih.
8. Memiliki hewan peliharaan
Ratu Elizabeth II memiliki kesukaan yang khusus terhadap anjing, terutama Pembroke Welsh corgi.
Dalam sebuah penelitian di State University of New York, orang yang mengadopsi hewan peliharaan menunjukkan penurunan 50 persen tekanan darah dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki hewan peliharaan.
9. Tetap bersosialisasi
Orang-orang yang terhubung dengan orang-orang di sekitar mereka, melalui pernikahan, teman, komunitas atau lainnya cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.
Dan Sang Ratu memiliki banyak hubungan seperti itu, seperti hubungan pernikahannya dengan Pangeran Philip yang bertahan lama.
10. Membantu orang lain, juga diri sendiri
Menjadi sukarelawan dan berbagi dengan orang lain dapat memuaskan dan bermakna.
Ratu Elizabeth II menjadi pelindung lebih dari 600 organisasi amal.
11. Memiliki fokus spiritual
Selain dari peran agama resminya sebagai gubernur tertinggi Gereja Anglikan Inggris, Ratu dikatakan secara teratur menghadiri kebaktian.
Jika seseorang melihat spiritualitas sebagai sesuatu yang mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang baik, benar dan bermoral, itu juga merupakan pengaruh positif.