"SARS-CoV-2 mungkin sudah beredar luas di antara manusia di Wuhan sebelum Desember 2019, mungkin dimulai pada pertengahan hingga akhir November," kata salah satu ilmuwan.
"Beberapa pasien yang terinfeksi mungkin telah diabaikan karena mereka memiliki gejala ringan," pungkasnya.
Hasil riset ini tentunya juga mendukung penelitian lain yang dipublikasikan awal tahun 2020 di jurnal medis terkenal The Lancet yang menantang hipotesis bahwa virus muncul di pasar Wuhan.
Di mana penelitian itu menganalisis 41 pasien yang terinfeksi Covid-19 yang kasusnya sudah ada sejak 1 Desember.
Baca Juga: Hoax Empon-empon Obati Covid-19, Ternyata Tidak Mempan, Cukup Isolasi
Kesimpulannya, ditemukan 13 kasus dari mereka tidak memiliki hubungan dengan pasar di Wuhan.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, di Xiang Nijuan, seorang peneliti Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona biasanya tidak langsung memunculkan gejalanya.
Itulah mengapa sulit sekali mencari tahu orang yang dicurigai sebagai pembawa Covid-19 tersebut.
Sehingga orang yang merasa melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona sebaiknya dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
(Anjar Saputra)
Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul Bukan Dari Pasar Hewan di Wuhan, Ilmuwan Ungkap Covid-19 Diimpor Dari Tempat Lain
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR