Dengan menggunakan DNA mitokondria yang diekstrak dari 114 kotoran monyet ekor merah, monyet ekor biru, dan monyet hibrida, Detwiler berhasil menunjukkan pergerakan materi genetik dari satu spesies guenen ke spesies lain.
Baca Juga: Si Kucing Betina Selingkuh Sang Kucing Jantan Patah Hati, Lucu Banget Ekspresinya!
Ia menemukan fakta bahwa semua monyet yang ditelitinya adalah monyet hibrida.
Penelitian yang diterbitkan di International Journal of Primatology adalah yang pertama membuktikan hal tersebut.
"Ada banyak seks bebas di Taman Nasional Gombe. Monyet ekor merah kawin dengan monyet ekor biru, biru kawin dengan merah, biru dengan biru, merah dengan merah, dan keturunan hibrida kawin dengan semua jenis monyer," kata Detwiler dilansir Eurekalert, Senin (23/4).
"Kami tidak menemukan konsekuensi negatif dari dua spesies sangat berbeda yang melakukakan perkawinan terus menerus dan menghasilkan keturunan berbeda," sambungnya.
Baca Juga: Kisah Para Tentara Bayaran di Irak: Gajinya Gede Tapi Jadi Sasaran Favorit Pembom Bunuh Diri
Detwiler berkata, monyet biru di Taman Nasional Gombe muncul dari populasi hibrida dan kemungkinan mereka berasal dari luar taman.
Ia berspekuasi bahwa monyet berekor merah tiba di Taman Nasional Gombe dan berkembang di sana.
Sementara monyet biru jantan datang dari luar taman setelah dikeluarkan dari kelompok mereka karena dianggap sudah memasuki kematangan seksual.
Monyet biru ini mencoba mencari monyet biru betina, namun justru yang ditemukan monyet merah di dalam taman.
Baca Juga: Evolusi Suku Bajau Indonesia: Mampu Menahan Napas 13 Menit Hingga di Kedalaman 61 Meter!
Keduanya memiliki ketertarikan dan terjadilah perkawinan silang itu.
Menurut Detwiler, temuan populasi hibrida di taman nasional Gombe adalah sesuatu yang sangat berharga agar selanjutnya kita dapat lebih memahami seperti apa sistem perkawinan silang dan bagaimana materi genetik bergerak antar spesies.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maniak Seks, Monyet Tanzania Berhubungan dengan Spesies Berbeda"
Baca Juga: Makan Tikus Hidup untuk Bertahan, Berikut Lima Kengerian Rezim Khmer Merah Kamboja
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR