Advertorial

Evolusi Suku Bajau Indonesia: Mampu Menahan Napas 13 Menit Hingga di Kedalaman 61 Meter!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Evolusi itu dikonfirmasi oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge, Melissa Ilardo.
Evolusi itu dikonfirmasi oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge, Melissa Ilardo.

Intisari-Online.com- Populasi dari masyarakat laut Indonesia yang satu ini ternyata mengalami evolusi luar biasa.

Suku Bajau yang hidup di perairan Sulawesi ini telah mengalami evolusi berupa pembesaran limpa hingga 50 persen.

Hal itu memungkinkan mereka untuk menyelam bebas ke kedalaman lebih dari 200 kaki (61 meter).

Untuk beradaptasi terhadap laut, mereka mengalami perubahan genetik yang menjadikannya mampu menahan napas hingga 13 menit.

Baca Juga:Saking Brutalnya Kejahatan yang Dilakukan, Anak-anak Ini Dihukum Layaknya Orang Dewasa

Selama lebih dari 1.000 tahun, para pengembara laut ini telah telah mengarungi lautan Asia selatan dengan rumah perahu, menyelam bebas dan menangkap ikan menggunakan tombak.

Orang-orang Bajau mampu menyelam hingga 230 kaki (70 meter) hanya dengan kaca mata kayu dan kaki katak saja.

Rahasia kelihaian ini terletak pada organ limpa mereka, saat mulai menyelam, denyut jantung otomatis melambat dan aliran darah diarahkan ke organ vital.

Limpa kemudian berkontraksi untuk mengalirkan sel darah merah beroksigen ke dalam sirkulasi tubuh.

Kontraksi limpa ini dapat meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh hingga 9 persen.

Baca Juga:Demi Bayar Utang dan Foya-foya, Pegawai BRI Ini Kuras Dana Nasabah Rp562 Juta

Dilansir dari Daily Mail (19/4/2018), evolusi itu dikonfirmasi oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge, Melissa Ilardo.

Fakta juga menunjukkan bahwa ukuran limpa orang Bajau 50 lebih besar dari tetangganya, suku Saluan.

Illardo sendiri menghabiskan beberapa bulan di Jaya Bakti, Indonesia, guna meneliti sampel genetik mereka.

Bukti menunjukkan bahwa limpa Bajau secara permanen diperbesar.

Baca Juga:Mengaku Sebagai Anggota TNI AU, Pria Ini Pacari Perawat Selama 3 Tahun

Mereka juga memiliki gen yang disebut PDE10A yang tidak dimiliki oleh orang Saluan.

Gen inilah yang dapat mengubah ukuran limpa dengan menyesuaikan kadar hormon tiroid.

Hal ini membuktikan bahwa evolusi masih terus dan dimungkinkan terjadi pada manusia hingga sekarang.

Dilansir dari National Geographic, bahkan laju evolusi kita telah dipercepat 100 kali dalam 10.000 tahun terakhir.

Bukti-bukti kecil itu dapat berupa meningkatnya kekebalan manusia terhadap penyakit atau kehilangan gigi bungsu sebagai akibat pola makan nenek moyang.

Seperti usus buntu, gigi bungsu telah menjadi organ sisa yang dahulu berfungsi pada tubuh nenek moyang.

Salah satu perkiraan mengatakan 35 persen dari populasi manusia lahir tanpa gigi bungsu.

Sementara yang terjadi pada orang-orang suku Bajau adalah bertambah besarnya ukuran limpa karena gaya hidup.

Yakni memiliki adat terlahir hingga menua di lautan.

Baca Juga:Berasal dari Suku Pedalaman, Orangtua Ini Hadiri Wisuda Putranya dengan Pakaian Sederhana

Artikel Terkait