Intisari-online.com - Bagi orang Hindu Aghori adalah sekte Hindu yang diyakini berusia 1000 Tahun, beberapa di antaranya dianggap sebagai Sandhus, yang dalam bahasa sansekerta berarti orang baik.
Mereka hidup untuk mencapai kesempurnaan, biasa disebut moksa, yang berarti pembebasan dan menyatu dengan sang pencipta.
Namun tidak seperti Sadhus pada umumnya. Aghori mengikuti jalan radikal dan kontroversial untuk menuju moksa.
Dilansir dari Ancient Origins, orang-orang Sadhu Agori digambarkan sebagai manusia yang menggunakan secarik cawat untuk menutupi kelaminnya.
Mereka pergi ke mana pun membawa tengkorak manusia. Ketika melakukan ritual, mereka akan duduk bersila di dekat api unggun, sambil menghisap cerobong besar.
BACA JUGA : Seorang Pria di India Dipenggal sebagai Persembahan oleh Penganut Sekte Ilmu Hitam
Mulutnya mengunyah daging dan matanya lurus manatap api unggun. Api itu bukan untuk menghangatkan diri namun api sisa dari kremasi, lengkap bersama seongok mayat yang tak habis dilahap api.
Sebagain dagingnya juga dilahap oleh pria Aghori ini bersama beberapa anjing yang menemaninya, sambil mengunyah mulutnya komat kamit dan membaca mantra.
Bukanlah rahasia lagi, pemandangan mengerikan ini adalah sebuah hal biasa bagi penganut Sadhu Agori.
Sadhu Aghori adalah sekte kecil pemuja Dewa Siwa, konon untuk mencapai moksa mereka harus memakan manusia.
BACA JUGA : 7 Foto Ini Beritahu Kita Agar Jangan Mudah Percaya Dengan Foto Profil di Media Sosial
Aghori menyembah Siwa atau Mahakala, perusak, dan Shakti atau Kali, dewi kematian. Aghori biasanya ditemukan berada di dekat lokasi kremasi, yang paling terkenal di India yaitu Varanasi.
Selain itu, mereka juga dapat ditemukan di daerah lain yang jauh lebih terpencil, termasuk gua-gua dingin di Himalaya, hutan lebat di Bengal, dan gurun pasir Gujarat yang panas.
Source | : | ancient-origins.net |
Penulis | : | Editorial Grid |
Editor | : | Editorial Grid |
KOMENTAR