Advertorial

Menggerogoti Jari dan Tulangnya hingga Terancam Kehilangan Lengan, Nenek 57 Tahun Ini Harus Diamputasi Hanya Karena Hal Sepele Ini: Berubah Ungu dan Berair

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Seorang nenek kehilangan jarinya setelah seorang praktisi manikur pedikur kuku menusuk jarinya tersebut.

Dilansir dari Ladbible, Minggu (12/4), Jose Jackson diperingatkan oleh dokter bahwa dia bisa kehilangan lengannya setelah dia terkena infeksi staph.

Hal itu setelah kunjungan ke salon untuk makikur kuku pada Desember 2017 silam.

Pada awalnya nenek berusia 57 tahun itu mengira itu hanya goresan.

Baca Juga: 10 Monyet Mati Mendadak, Ratusan Penduduk Kena Imbas Terkait Tes Covid-19: 'Tim Telah Memeriksa 330 Orang di Desa'

Namun jarinya kemudian berubah warna menjadi ungu dan mulai mengeluarkan cairan.

Ternyata dia terjangkit infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus.

Jika ini diketahui lebih dini, sebenarnya dapat diobati dengan antibiotik.

Baca Juga: Meski Sepele Tapi Bisa Menguntungkan, Inilah Beda Masak Nasi dengan Air Mendidih dan Air Biasa, Mana yang Biasa Anda Terapkan?

Namun, karena perkembangannya sudah terlambat dan terlalu jauh, dokter memberi tahu Jose bahwa mereka tidak punya pilihan selain mengamputasi jari telunjuknya tepat di bawah kuku.

"Ketika saya sampai di rumah sakit, mereka memanggil mahasiswa kedokteran karena mereka belum pernah melihat infeksi yang begitu buruk," ucapnya.

"Saya ingin memanjakan diri saya dengan manikur, sehingga saya merasa lebih baik."

Baca Juga: Boleh Ngemil Asal Terkontrol, Bagaimana Caranya? Inilah 5 Tips Ngemil Menurut Psikolog Agar Tetap Happy

"Tetapi malah menghancurkan hidup saya dan membuat saya kehilangan satu jari."

"Bagian atas jariku terlihat seperti pegunungan bergerigi pada awalnya."

"Infeksi itu benar-benar menggerogoti jari dan tulangku."

Baca Juga: Kisah Pilu Pernikahan: Bercerai setelah 11 Tahun Membina Rumah Tangga, Wanita Ini Tertampar Kenyataan Pahit ketika Mantan Suami Menjalin Cinta dengan Sosok yang Tak Diduga-duga

Saat melakukan manikur, diketahui bahwa pekerjanya secara tidak sengaja menusuk jari Jose menggunakan alat pendorong kutikula.

Selama minggu berikutnya, Jose memperhatikan jarinya mulai 'membengkak' dan berubah menjadi 'ungu'. Dan meskipun dokternya memberinya beberapa antibiotik, keadaan menjadi lebih buruk.

Jose berkata: "Saya diberitahu bahwa mereka akan mulai mereda sekitar lima hari kemudian, tetapi saya masih dalam kesakitan.

Baca Juga: Inilah Cara Mudah Menyimpan Cabai Agar Awet dan Tidak Cepat Busuk, Yuk Amankan Stok Cabai di Rumah Agar selama Pandemi Covid-19 Bisa Tetap Makan Pedas!

"Sayangnya, saya sekarang tahu itu adalah obat yang salah untuk mengobati infeksi, tetapi pada saat itu sudah terlambat."

Setelah kembali ke dokter umum untuk x-ray, ia disuruh langsung ke rumah sakit.

Dia berkata: "Saya tidak bisa melihat ketika mereka memeriksanya.

"Dokter bedah berkata, 'Saya tidak tahu bagaimana keadaan Anda dengan jari seperti ini selama 2 minggu."

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Paus Fransiskus Pimpin Misa Paskah Tanpa Umat via Livestream, 'Saya Merasa Dikurung...'

"Itu menyakitkan tetapi saya tidak menyadari betapa buruknya hal itu sampai x-ray kembali.

"Infeksi itu benar-benar menggerogoti jari dan tulang saya."

Setelah operasi awal, dokter kembali dan menyampaikan kabar bahwa lebih banyak jari harus diambil atau dia berisiko kehilangan seluruh lengannya.

Jose berkata: "Saya hanya menyuruhnya untuk memotong apa pun yang dia butuhkan.

"Dia bilang aku sangat berani, tapi aku hanya ingin menyelamatkan bagian tanganku sebanyak yang aku bisa."

Ternyata usut punya usut, alat yang digunakan untuk manikur itu belum dibersihkan dengan benar setelah digunakan untuk melayani pelanggan lain.

Baca Juga: Sebulan Ditetapkan Jadi Pandemi, ini 5 Perkembangan Penting yang Terjadi di Dunia dengan Covid-19

Jose menghubungi seorang pengacara yang membantunya mencari kompensasi. Dia memenangkan penyelesaian di luar pengadilan dan menerima pembayaran lima digit.

Dia menambahkan: "Saya akhirnya memenangkan kompensasi tetapi tidak terasa seperti menang, itu tidak mengembalikan jari saya.

"Saya sudah belajar menyesuaikan diri dan bahkan belajar bercanda tentang kekurangan saya."

"Tapi itu masih merupakan hal yang menghancurkan untuk dilalui."

Baca Juga: Cara Ikut Program Kartu Pra Kerja Bagi Driver Ojek Online, Tak Hanya Korban PHK

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait