Untuk membantu meringankan tugas mereka, pemerintah juga menerjunkan polisi hingga militer yang bergerak ke seantero kota, dilansir Russian Today pada Sabtu (4/4/2020).
Meski sudah mengerahkan tambahan dari unsur kesatuan, permintaan demi permintaan tolong tetap saja mengalir ke akun Twitter Wated.
Dikutip AFP Minggu (5/4/2020), otoritas disebut sudah mengangkat 150 mayat dari jalanan dan rumah pada awal pekan ini.
Tapi tak dijelaskan berapa angka mortalitas sesungguhnya.
En conjunto con la @PoliciaEcuador @FFAAECUADOR y @CTEcuador seguimos trabajando como nos comprometimos con la ciudadanía al asumir esta labor. Ni el mal tiempo nos detiene, porque de esta salimos con la bendición de Dios. Paz en sus tumbas. pic.twitter.com/jv5eZ8klL4
— Jorge Wated Reshuan (@JorgeWated) April 3, 2020
"Kami sudah melihat gambar yang seharusnya tak terjadi."
"Sebagai pejabat publik kalian, saya meminta maaf," kata Sonnenholzner dalam pernyataan yang disiarkan.
Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner, pun meminta maaf atas kabar banyak jenazah virus corona yang tergeletak di jalan.
Menurutnya, baik rumah sakit maupun rumah duka di kota pelabuhan Guayaquil, sekitar 400 km dari selatan Quito, begitu kewalahan dengan gelombang pasien maupun korban meninggal yang bertambah.
(Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Korban Virus Corona Tergeletak di Jalan, Wapres Ekuador Minta Maaf")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR