Jadi ketika jenazah dimakamkan pagi hari, maka petangnya semua virus yang menempel sudah mati.
"Apalagi keberadaan jenazah yang sudah dikubur," ujar Wasisto.
Selain itu, lanjut Wasisto, prosesi pemakaman pun tidak gegabah tapi sesuai dengan standar operasional.
Contohnya peti jenazah dibungkus plastik, petugas pengantar mengenakan alat pelindung dir (APD), serta pemulasaraan dilakukan petugas.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkapkan Lockdown Virus Corona Mengubah Cara Bumi Bergerak, Bagaimana Bisa?
"Melihat kondisi seperti itu, tidak ada alasan bagi warga untuk panik atau ketakutan apalagi sampai menolak jika ada prosesi pemakaman jenazah di daerah mereka," kata Wasisto.
Namun, Wasisto berharap tidak ada lagi korban meninggal akibat terpapar Covid-19. Untuk itu, warga diminta terus mawas diri.
"Di RSU sendiri saat ini ada warga berstatus PDP (pasien dalam pengawasan)yang masih dalam perawatan. Kondisinya terus membaik," ujar Wasisto. (Firman Suryaman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Diminta Terima Jenazah Korban Corona Dimakamkan Karena Virusnya Hancur Dalam 4 Jam
Tata Cara Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
Dilansir Tribunnews, Kementrian Kesehatan dan Kemenag RI mengeluarkan tata cara penanganan jenazah pasien positif Covid-19 yang tepat.
Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan bahwa jenazah pasien postif Covid-19 tidak bisa ditangani sembarang orang atau dimakamkan dengan tata cara yang sama dengan jenazah lainnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR