Advertorial
Intisari-Online.com - Masa lalu memang selalu menyimpan ceritanya tersendiri, yang jika ditilik dari masa sekarang akan membuat orang kaget terperangah.
Ya, fakta bahwa zaman dahulu ada kebun binatang manusia, di mana orang 'pribumi primitif' dijadikan tontonan memang benar adanya.
Salah satunya yakni seorang bayi Filipina dan keluarganya di dalam kebun binatang manusia di NYC, AS pada tahun 1906, berikut ini.
Namun tak hanya itu, masih ada juga yang lainnya yang juga tak kalah memilukan.
Foto-foto yang mengejutkan ini menunjukkan bagaimana 'kebun binatang manusia' di seluruh dunia menyimpan 'pribumi primitif' di kandang sehingga orang Barat dapat memelototi dan mengejek mereka.
Gambar-gambar yang mengerikan, beberapa di antaranya diambil baru-baru ini pada tahun 1958, menunjukkan bagaimana orang-orang kulit hitam dan Asia diperlakukan dengan kejam sebagai pameran yang menarik jutaan turis.
Pertunjukan tidak manusiawi yang diadakan di seluruh dunia Barat dirancang untuk menekankan perbedaan budaya antara orang Eropa dan orang yang dianggap primitif.
Beberapa orang di pameran, pada akhir abad ke-19 dan awal hingga pertengahan abad ke-20, diperlakukan seperti binatang dan banyak yang mati.
Mereka termasuk Ota Benga, seorang lelaki Kongo yang dipamerkan di Kebun Binatang Bronx New York pada tahun 1906, yang secara mengejutkan digambarkan sebagai 'mata rantai yang hilang' dari evolusi.
Lebih dari 40.000 orang datang menemuinya setiap hari dan sering menjadi sasaran cemoohan dari orang banyak.
Pameran yang mengerikan itu memicu protes dan kemarahan dan Ota akhirnya dibebaskan.
Tetapi enam tahun kemudian dia secara tragis bunuh diri karena tidak dapat berasimilasi dengan kehidupan Amerika.
Eropa juga menampilkan orang-orang pribumi dengan kebun binatang manusia yang serupa di Prancis, Norwegia, Belgia, Jerman, Spanyol, dan Italia.
Norwegia memiliki kebun binatang manusia selama lima bulan pada tahun 1914, yang mencakup 80 orang dari Senegal yang tinggal di 'Desa Kongo.'
Lebih dari separuh penduduk Norwegia berkunjung ke pameran di Oslo ketika orang-orang Afrika mengenakan pakaian tradisional dan melakukan kegiatan memasak, makan, dan membuat kerajinan tangan sehari-hari.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Ini Tanda Tubuh Kekurangan Cairan dan Waspadai Penyebabnya Terutama pada Anak-anak
Dan lebih dari 18 juta orang datang untuk mengunjungi Pameran Dunia pada tahun 1889, yang diadakan di Paris.
Daya tarik utama termasuk tampilan 400 orang.
Industri yang memalukan juga memengaruhi penduduk asli Australia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Penduduk asli Australia dipelihara bersama binatang dan diarak keliling dunia dalam apa yang dijuluki 'Kebun Binatang Manusia'.
Baca Juga: Gunakan Ketumbar untuk Rambut Cantik dan Sehat, Mampu Cegah Kerontokan hingga Atasi Minyak Berlebih
Sinematografer Australia Philip Rang, yang mengerjakan film itu, mengatakan orang Aborigin dipajang sebagai 'bumerang yang melempar bumerang' di sekitar Amerika Utara dan Eropa.
"Manusia pribumi dari semua bagian dunia terjajah dipamerkan di Pameran Dunia, Kebun Binatang, Pertunjukan Freak, sirkus seperti Pertunjukan Terbesar PJ Barnum di Bumi, dan merekonstruksi desa-desa etnis di Eropa," katanya kepada Daily Mail Australia awal tahun ini. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari