Advertorial
Intisari-Online.com - Hingga kini, Selasa (31/3/2820), di Indonesia tercatat jumlah kasus positif Covid-19 ada 1.414 orang, dengan kasus kematian 122 orang, dan 75 orang dinyatakan sembuh.
Mengingat jumlah kasus virus corona di Indonesia yang semakin meningkat, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk sesegera mungkin meninggalkan Indonesia.
"Di bawah kebijakan kesehatan tingkat 4 global, warga AS yang saat ini berada di Indonesia harus mengatur untuk segera kembali ke Amerika Serikat, kecuali jika ingin tetap berada di luar negeri," demikian tertulis seperti dikutip dari keterangan kedubes AS di website resmi U.S Embassy Minggu (29/3/2020).
Keterangan tersebut menyatakan warga AS dapat mengatur sendiri perjalanan secepat mungkin, selagi penerbangan komersial dari Indonesia masih tersedia meski jumlahnya berkurang.
Penerbangan ke AS dari Indonesia masih tersedia 37 perjalanan per pekan, dengan rincian 28 dari Jakarta (17 via Tokyo, 4 via Doha, dan 3 via Bangkok, 8 dari Bali (3 via Tokyo dan 5 via Doha), dan 1 dari Surabaya (via Kuala Lumpur) penerbangan terakhir pada 30 Maret.
"Pembatasan perjalanan dapat diberlakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya," lanjut pengumuman Kedubes AS untuk warganya.
25 Maret lalu, Kedutaan Besar AS juga mengeluarkan peringatan bagi keluarga pegawai dan staf di kedubes di Jakarta dan dua kantor konsulat di Surabaya dan Medan, yang berusia di bawah 21 tahun untuk juga segera meninggalkan Indonesia.
Menanggapi himbauan Kedubes AS tersebut, salah satu WN Amerika bernama James Guild membuat cuitan di Twitter yang berisi penolakannya untuk kembali ke AS saat ini.
Cuitan itu pun kemudian viral di Twitter.
Dalam cuitan tersebut, James mengatakan: "US Embassy in Indonesia says all US citizens should go home now. No thanks. Hospitals here might be under-resourced but at least Jokowi is not a complete fucking idiot. How could anyone think of Donald Trump's America as a place of refuge?"
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, cuitan tersebut berarti: "Kedutaan Besar AS di Indonesia mengatakan semua warga AS harus pulang sekarang. Tidak, terima kasih. Rumah sakit di sini mungkin kekurangan sumber daya, tetapi setidaknya Jokowi bukan orang tolol. Bagaimana orang bisa menganggap Amerika Donald Trump sebagai tempat berlindung?"
Dari cuitan itu, ia menyatakan penolakannya untuk kembali ke AS dalam situasi saat ini meskipun sumber daya rumah sakit di Indonesia kurang.
Namun, ia merasa tinggal di Indonesia dalam kondisi ini dengan Jokowi sebagai pemimpinnya akan lebih baik daripada ia berlindung di bawah Trump di AS.
James Guild sendiri adalah seorang pHD candidate dalamInternational Political Economy diS. Rajaratnam School of International Studies, Singapura.
Ia juga menulis artikel di beberapa media seperti The Diplomat, New Mandala, The Jakarta Post, dan East Asia Forum.