Advertorial

Mulai Buka Lagi Kota Wuhan Setelah Lockdown, China Justru Sudah Persiapkan 'Gelombang Kedua Penyebaran Virus Corona'

May N

Editor

Intisari-online.com -Nadi kota Wuhan, sebuah kota di China tengah yang pernah menjadi pusat wabah virus corona Covid-19, mulai berdetak lagi setelah lebih dari dua bulan dalam penguncian atau lockdown.

Sabtu (28/3), Wuhan membuka kembali stasiun kereta bawah tanah (subway) dan kereta api setelah suspensi lebih dari dua bulan akibat wabah corona tersebut.

"Kami jelas ingat bahwa layanan metro telah ditangguhkan selama 65 hari," kata Li Wei, seorang pekerja staf operator layanan metro Wuhan seperti dilaporkan Xinhua.

"Saya terkejut ketika saya pertama kali melihat berita mematikan sistem metro karena saya tidak pernah berharap skenario seperti itu terjadi suatu hari."

Baca Juga: Langsung Saja Lakukan Lockdown, India Sudah Kacau Balau dari Transportasi Terbatas Sampai APD Ikutan Langka

"Kami gembira dan senang hari ini untuk melanjutkan layanan untuk melayani warga Wuhan lagi," kata Li.

Penumpang untuk enam jalur metro di ibukota Provinsi Hubei diminta memindai kode QR kesehatan mereka dengan informasi nama asli dan memeriksa suhu tubuh sebelum memasuki stasiun metro dan mengenakan masker selama seluruh perjalanan.

Banyak yang terlihat mengenakan sarung tangan karet dan topi yang bisa menutupi wajah.

Operator layanan kereta bawah tanah telah memasang 200 peralatan pintar pemantauan suhu inframerah di 182 stasiun kereta bawah tanah yang kembali beroperasi pada periode awal.

Baca Juga: IDI Tegas Perintahkan Dokter Harus Dilengkapi APD Dalam Tangani Pasien Covid-19, 'Kami Tidak Mau Bunuh Diri', Sementara ini Update Terbaru

Di dalam kereta bawah tanah, ada tanda-tanda kuning yang meminta penumpang untuk duduk dengan kursi kosong di antara mereka berdua dan penjaga keamanan memberitahu orang-orang untuk mengenakan masker selama perjalanan.

Petugas juga memberi tahu untuk menjaga jarak, tidak berkumpul dan memindai kode pelacakan perjalanan ketika turun kereta bawah tanah.

Pelacakan perjalanan dirancang untuk membantu pencegahan dan pengendalian epidemi corona.

Untuk mengurangi potensi infeksi silang, kereta bawah tanah juga akan didesinfeksi sebagian setiap hari dan seluruhnya setiap lima hari.

Baca Juga: Dari Kekebalan Tubuh Bisa Melawan Virus Corona Hingga Kabar Soal Vaksin Ditemukan, Inilah 5 Penelitian Terbaru yang Memberi Kabar Baik Bagi Seluruh Dunia

"Kami akhirnya kembali. Saya bisa pergi kerja Senin depan," kata seorang penumpang kereta bawah tanah yang bermarga Yang, yang baru saja tiba di Wuhan Sabtu dengan dua anggota keluarga lainnya membawa telur, daging dan sayuran yang diawetkan dari Provinsi Sichuan.

Sementara itu China mengaku sudah meningkatkan kemungkinan masuknya jumlah kasus virus Corona impor.

"China sudah memiliki total 693 kasus yang masuk dari luar negeri, yang berarti kemungkinan infeksi baru masih relatif besar," kata Mi Feng, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Minggu (29/3) seperti dikutip Reuters.

China melaporkan 45 kasus baru vitus corona pada Sabtu (28/3). Semua kasus kecuali satu kasus adalah pasien yang didiagnosis setelah memasuki negara itu dari luar negeri.

Baca Juga: Dulu Punya Tambang di Papua dan Berharta Rp4,6 Triliun, Setelah Bangkrut Pria Ini Menjual Asetnya Untuk Tinggal di Gubuk Reot Seorang Diri Di Pulau Terpencil

Dalam tujuh hari terakhir, China telah melaporkan 313 kasus impor virus corona tetapi hanya 6 kasus yang dikonfirmasi dari penularan domestik, data dari Komisi Kesehatan Nasional China menunjukkan.

Sebagian besar kasus impor itu melibatkan orang Tionghoa yang pulang dari luar negeri.

Maskapai telah diperintahkan untuk memotong tajam penerbangan internasional mulai hari Minggu ini .

Dan pembatasan orang asing yang memasuki negara itu berlaku pada Sabtu kemarin.

Baca Juga: Pilu, Tidak Ada yang Mau Menolong Pria ini Sampai Ia Kayuh Sendiri Sepedanya Bawa Istrinya yang Terluka Sampai 12 Km, Rupanya ini Penyebab Tidak Ada yang Mau Menolong

Lima orang lagi dilaporkan meninggal pada hari Sabtu, semuanya di Wuhan, kota pusat industri tempat epidemi corona dimulai pada bulan Desember 2019.

Namun Wuhan, ibukota provinsi Hubei, hanya melaporkan satu kasus baru corona dalam 10 hari terakhir.

Sebanyak 3.300 orang telah meninggal di Cina daratan karena virus corona.

Sementara total kasus positif corona mencapai 81.439 kasus.

Baca Juga: Masih Ingusan Sudah Jatuh Cinta, Bocah 9 Tahun Ini Mantap Nikahi Gadis 14 Tahun Setelah Cinlok Saat Main di Waterboom, Kisahnya Bikin Geleng-Geleng Kepala

Kemarin, untuk keempat hari berturut-turut Provinsi Hubei tidak mencatat kasus baru yang dikonfirmasi.

Satu-satunya kasus virus corona yang ditransmisikan secara domestik tercatat di provinsi Henan, yang berbatasan dengan Hubei.

Dengan pembatasan lalu lintas di provinsi itu dicabut, Wuhan juga secara bertahap membuka kembali perbatasan dan memulai kembali beberapa layanan transportasi lokal.

"Jauh lebih baik sekarang, ada begitu banyak kepanikan saat itu. Tidak ada orang di jalan. Tidak ada. Betapa menakutkannya situasi epidemi itu,” kata seorang pria dengan nama famili, Hu.

Baca Juga: Kabar Baik, WHO Punya Obat Terbaru untuk Atasi Covid-19, Negara Tetangga Indonesia ini Yang Jadi Negara Uji Coba, Semoga Berhasil, Ya

Semua bandara di Hubei melanjutkan beberapa penerbangan domestik pada hari Minggu, kecuali bandara Tianhe Wuhan, yang akan dibuka untuk penerbangan domestik pada 8 April. Penerbangan dari Hubei ke Beijing tetap ditangguhkan.

Sebuah kereta tiba di Wuhan, kemarin, untuk pertama kalinya sejak kota itu dikunci dua bulan lalu.

Lebih dari 60.000 orang memasuki Wuhan pada hari Sabtu setelah layanan kereta api secara resmi dimulai kembali, dengan lebih dari 260 kereta tiba atau bepergian, demikian People's Daily melaporkan.

(Khomarul Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul China mulai waspada gelombang kedua penyebaran virus coronadan Berdetak lagi, Wuhan mulai buka subway dan stasiun kereta api usai lockdown

Artikel Terkait