Advertorial
Intisari-Online.com - Wabah virus corona kini tengah jadi perhatian dunia.
Jumlah kasus positif corona atau covid-19 di Indonesia makin meningkat.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan dalam konferensi pers, hingga Senin (23/3), ada tambahan 65 kasus baru infeksi corona di Indonesia, sehingga totalnya kini mencapai 579 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 orang di antaranya meninggal dunia, bertambah 1 orang dari sehari sebelumnya.
Sedangkan jumlah pasien corona yang sembuh mencapai 30 orang, bertambah 1 orang dari sehari sebelumnya.
Penambahan pasien postif berasal dari berbagai daerah.
Oleh karena itu pemerintah terus mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai daerah.
Standar keselamatan di seluruh rumah sakit terus dilengkapi pemerintah.
Dalam rangka menangani kasus Covid-19 di Indonesia.
Bukti Terbaru Asal Muasal Virus Corona
Ilmuwan China kini menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.
Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona ini berasal dari tempat lain.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.
Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang.
Bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.
Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting.
Hal ini dilakukan untuk menemukan sumber aslinya.
Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.
Para ilmuwan juga mengatakan, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.
"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.
Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.
Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Penemuan Baru soal Virus Corona, Awal Penyebaran Bukan Hanya di Wuhan dan Gejala Muncul Belakangan