Advertorial

Tak Bisa Hindari Kebangkitan Virus Corona di Kemudian Hari, WHO Sebut Lockdown Saja Tak Cukup Hadapi Corona, Lalu Harus Bagaimana?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara yang sedang mengalami wabah virus corona untuk tidak dapat dengan mudah mengunci masyarakat (lockdown) demi mengurangi penyebaran corona.

Menurut WHO, lockdown tak cukup mengalahkan wabah virus corona.

Pakar emergensi WHO Mike Ryan mengatakan, langkah-langkah kesehatan masyarakat diperlukan untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit."

Baca Juga: Menggulung-gulungkan Tubuh Sendiri ke Lumpur, Pria di Aceh Ini RUpanya Bingung Soal Uang Mahar dan Rekayasa diri Diculik dan Dirampok Agar Pernikahannya

"Mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka."

"Menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan dalam sebuah wawancara seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: AS dan Seluruh Eropa Ketar-ketir Hadapi Corona, Rusia Justru Bikin Virus Corona Mati Kutu Lewat Strategi-strategi Ini, Salah Satunya Malah Diremehkan Banyak Warga Indonesia

Kata Ryan, bahayanya sekarang dengan penguncian adalah jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian atau lockdown itu dicabut, wabah penyakit ini akan melompat kembali.

Sebagian besar negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS) mengikuti China dan negara-negara Asia lainnya dengan memperkenalkan pembatasan drastis untuk memerangi virus corona.

Sebagian besar pekerja disuruh bekerja dari rumah dan sekolah, bar, pub dan restoran ditutup.

Baca Juga: Jumlah Kematian Lebih Banyak dari China, Mengapa di Italia Banyak Pasien Corona Meninggal dalam Waktu Relatif Singkat?

Ryan mengatakan contoh-contoh di China, Singapura dan Korea Selatan, yang ditambah pembatasan dengan langkah-langkah keras untuk menguji setiap kemungkinan tersangka, memberikan model bagi Eropa, yang kini telah menggantikan Asia sebagai pusat pandemi corona.

“Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus, ”kata Ryan.

Baca Juga: Ketika Astrolog 'Membongkar Rahasia' Kenapa Bung Karno Dapat Pikat dan Taklukkan Banyak Wanita: Di Dalam Tubuh Soekarno Semua Energi Ini Hidup

Italia sekarang adalah negara yang paling parah terkena virus di dunia.

Sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan Inggris bisa kewalahan kecuali orang menghindari interaksi sosial.

Menteri perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan produksi alat tes akan berlipat ganda minggu depan dan meningkat setelahnya.

Baca Juga: Hubungan Intim dan Masturbasi Ampuh Tingkatkan Imunitas Tubuh yang Penting untuk Melawan Corona, Tapi Simak Dulu Panduannya!

Ryan juga mengatakan bahwa beberapa vaksin sedang dikembangkan, tetapi hanya satu yang memulai uji coba di Amerika Serikat.

Ditanya berapa lama sebelum tersedia vaksin di Inggris, dia mengatakan bahwa orang-orang perlu realistis.

"Kita harus memastikan bahwa itu benar-benar aman ... kita berbicara setidaknya satu tahun," katanya.

Baca Juga: Bisa Kita Tertular Virus Corona dari Pembungkus Paket Belanja Online?

"Vaksin akan datang, tetapi kita harus keluar dan melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang."

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "WHO: Lockdown tak cukup untuk mengalahkan virus corona"