Menurut Maria, teknologi saat ini sudah sangat maju, sehingga orang dapat tetap terhubung dengan banyak cara tanpa benar-benar secara fisik berada di ruangan yang sama.
"Kami berubah untuk mengatakan jarak fisik dan itu sengaja karena kami inginkan orang untuk tetap terhubung," kata dia.
Inilah alasan WHO mengubah istilah "social distancing" (pembatasan sosial) menjadi "physical distancing" (pembatasan fisik)! K̶a̶l̶i̶m̶a̶t̶ ̶t̶e̶r̶a̶k̶h̶i̶r̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶m̶e̶m̶b̶u̶a̶t̶ ̶A̶n̶d̶a̶ ̶t̶e̶r̶k̶e̶j̶u̶t̶!̶
Sumber: https://t.co/3S3MEU2drX pic.twitter.com/3iqG7iQlsQ
— Ivan Lanin (@ivanlanin) March 23, 2020
Salah satu cara melakukan itu dapat melalui internet atau berbagai media sosial agar tetap terhubung karena kesehatan mental seseorang sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Pemerhati Bahasa Indonesia Ivan Lanin juga turut membagikan informasi ini melalui akun resmi Twitter-nya, @ivanlanin.
Ia mengunggah tangkapan layar informasi dari WHO mengenai alasan pengubahan frasa social distancing menjadi physical distancing.
(Mela Arnani)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan dan Makna WHO Mengubah Social Distancing Jadi Physical Distancing")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR