Intisari-Online.com- Jika Anda termasuk orang yang senang akan hewan berbulu nan lucu ini, pasti sudah paham tentang mereka.
Termasuk membahagiakan kucing-kucing dengan membelai atau mengelus-elus di bagian-bagian tertentu pada tubuhnya.
Tentu cara ini Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhannya akan kasih sayang hewan menggemaskan ini.
Namun jangan membelainya di sembarang tempat, sebab para kucing ini memiliki tempat-tempat kegemarannya sendiri.
Lebih jauh, mereka juga memiliki bagian-bagian yang sangat dibencinya untuk beberapa alasan.
Marty Becker, seorang dokter hewan, dilansir dari inverse.com mengungkap beberapa fakta untuk Anda.
Dia menggunakan istilah 'sweet spot' untuk menunjukkan bagian-bagian favorit di mana para kucing harus dibelai.
Lokasi itu terletak di pipi dan bawah dagu mereka.
Karena kelenjar harum berada di sana dan kucing akan suka bergesekan dengan tangan Anda untuk berbagi aroma.
Ketika kucing bergesekan satu sama lain di area ini, mereka memindahkan aroma dari satu ke yang lain, yang membuat mereka memiliki aroma mirip.
"Gosoklah lembut kucing Anda di sepanjang bawah dagunya, karena belaian itu sangat menyenangkan," ucapnya.
Baca Juga: Ada Jeritan dari Bawah Tanah, Setelah Digali Hewan Hitam nan Unik Ini Ditemukan Didalamnya
Sedangkan daerah yang akan membuat kucing mengamuk jika dibelai adalah di area ekor.
Studi menyimpulkan bahwa membelai di daerah itu sangat mengganggu.
Meski begitu, beberapa ahli juga menemukan pengecualian dan mengungkap bahwa sebagian kucing sungguh menikmatinya.
Tempat buruk lainnya terletak pada perut. Bahkan kucing tak segan-segan menyerang jika Anda nekat membelai perutnya.
Kucing akan menafsirkan gosokan di perut itu sebagai serangan pemangsa.
Tidak heran ia akan refleks meraih tangan Anda dan menggigitnya sebagai reaksi.
Namun tenang, bukan itu hanya insting yang hidup dalam diri si kucing.
Bukan berarti mereka menjadi jahat.
Jadi tolong hindari membelai di dekat ekor, ya!
Sebaliknya, eluslah wajah mereka, terutama di area di mana kelenjar harum berada.
Baca Juga: Tahi Lalat Pembawa Berkat
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR