Sukarno di Jakarta sementara Fatma di Bengkulu.
Akhirnya diputuskan bahwa akad nikah dilakukan secara perwakilan.
Nanti setelah kondisi memungkinkan barulah Fatmawati diantarkan ke Jakarta.
Menurut hukum agama, perkawinan dapat dilangsungkan, asal ada pengantin wanita dan wakil mempelai laki-laki.
Maka, Sukarno segera berkirim telegram kepada seorang kawan akrabnya di Bengkulu, Opseter Sardjono.
Melalui telegram, Sukarno meminta temannya itu untuk menjadi wakilnya.
Opseter mengunjungi rumah Fatmawati dan menunjukkan telegram dari Sukarno tersebut.
Orangtua Fatmawati menyetujui gagasan itu. Jadi pengantin wanita dan wakil Sukarno menghadap penghulu.
Pernikahan itu pun dilangsungkan dan keduanya akhirnya terikat tali perkawinan.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Maksud Hati Ingin Curhat eh Fatmawati Malah Ditembak Bung Karno dengan Pernyataan Cinta
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR