“Bisa lihat apa dari sini? Ga bisa liat apa2, aku ga tau gimana menderitanya papaku selain dari telepon kemarin malam. Pintu di sini juga berlapis2 jadi ga keliatan papa lagi apa, papa lagi diapain,” tuturnya.
Bahkan sampai sang ayah meninggal pun, keluarga tak memiliki foto jenazah saat dimakamkan dan dimandikan.
“Semua ga bisa kami lakukan bahkan sekedar memilih pemakaman yg diinginkan (dan sudah dibeli) papaku aja ga bisa,” tambahnya.
Sang ayah pun tidak bisa disemayamkan, sehingga tak ada keluarga yang bisa melihat.
“Boro2 disemayamkan, keluarga bahkan ga lihat wajah papaku sejak papaku masuk isolasi. Ga bisa juga nemenin saat papa sesak.
Sekarang yg tersisa cuma deretan bunga di depan rumah yg ga bisa bikin papa kembali,” tulisnya.
Ia pun berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendoakan.
“Tapi sungguh kali ini aja aku harap org2 bisa lebih sadar bahwa #dirumahaja lebih baik. Dan semoga ga ada lagi yg ngotot pulang paksa dari rs ketika sudah dinyatakan harus rawat,” tutupnya.
(Hafidh)
Artikel ini telah tayang di Wiken.Grid.ID dengan judul Curhatan Pilu Anak Dokter yang Meninggal Dunia Terpapar Virus Corona: Ayah Saya Sendirian, Mau Minta Tolong Gak Ada Perawat Jaga
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR