Advertorial
Intisari-Online.com - Selain mencuci tangan, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan di tengah 'ancaman' infeksi virus corona adalah menghindari menyentuh bagian wajah.
Hal itu tentu beralasan, yaitu karena area wajah merupakan jalan masuk utama virus ini menginfeksi seseorang.
Sejauh ini virus corona disebut menular lewat tetesan cairan (droplets) yang berasal dari tubuh, khususnya mulut dan hidung, penderita.
Saat penderita bersin, batuk, atau pilek, kemudian droplets dari tubuhnya terhirup oleh hidung kita, maka bisa membuat kita tertular. Ini juga yang menjadi alasan pentingnya social distancing.
Bukan hanya terhirup langsung oleh orang lain saat penderita bersin atau batuk. Droplets itu juga mungkin saja tertinggal di benda sekitar dan tersentuh oleh tangan seseorang.
Ketika Anda menyentuh permukaan atau benda ini secara tak sengaja, kemudian langsung menggunakan tangan untuk menyentuh wajah, maka virus corona bisa berpindah.
Ya, menurut berbagai penelitian, virus corona dapat bertahan dalam waktu tertentu di benda-benda mati.
Benda-benda itu ada di sekitar kita seperti gagang pintu, meja, baju, dan lainnya.
Baca Juga: Meski Tidak Banyak Menyukai Tapi Ini 10 Manfaat Kesehatan Lobak, Sumber Kalium, Vitamin C, dan Serat
Mengutip Kompas.com, studi untuk lama bertahan virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah dilakukan oleh ahli virus dari National Institutes of Health (NIH) AS Neeltje van Doremalen dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories, Hamilton, Montana.
Hasil studi ini menerangkan bahwa virus corona penyebab Covid-19 dapat bertahan di berbagai media dengan durasi tertentu.
Misalnya, bertahan di permukaan kardus atau kertas karton hingga 24 jam. Pada jenis permukaan ini, virus diketahui menempel dengan lebih stabil.
Kemudian, pada plastik dan stainless steel lama waktu bertahan dari virus jauh lebih lama lagi, yaitu 2 hingga 3 hari.
Berdasarkan hasil penelitian, diduga virus dapat bertahan selama itu pada pegangan pintu, permukaan yang dilapisi plastik atau dilaminasi, dan permukaan keras lainnya.
Sementara itu, di tembaga, penelitian menunjukkan virus ini dapat bertahan sekitar 4 jam.
Bahkan, di permukaan lain seperti pakaian, diketahui bahwa disinfektasi (cara untuk membersihkan virus dari benda dan lingkungan) lebih sulit dilakukan dan belum diketahui berapa lama virus ini dapat bertahan.
Selain di benda-benda, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa Covid-19 bertahan di dalam tetesan hingga 3 jam setelah dikeluarkan melalui batuk atau bersin ke udara.
Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 10 Cara Sederhana dan Alami untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Meski menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), memegang permukaan atau objek yang terkontaminasi virus dan memegang wajah diduga bukan cara utama penyebaran virus.
Namun, baik CDC, WHO, maupun otoritas kesehatan lainnya sepakat bahwa mencuci tangan dan membersihkan permukaan benda yang sering disentuh setiap harinya adalah kunci mencegah penyebaran virus corona.
Artinya, ada potensi bahwa tangan kita dapat memberikan dampak buruk, di mana kita bisa menyentuh benda-benda di sekitar kita menggunakan tangan.
Oleh karena itu, menghindari menyentuh bagian wajah dengan tangan juga menjadi hal yang patut untuk dilakukan.
Apalagi, manusia cenderung memegang wajahnya sebanyak 16 kali dalam satu jam. Lebih parahnya lagi, kita sering tidak menyadarinya.
Melansir Kompas.com, berikut ini 7 cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah:
1. Tanamkan 'niat' di kepala
Terkadang, memegang wajah adalah kebiasaan yang dilakukan tanpa sadar.
Seorang psikolog dari Northwestern Medicine Huntley Hospital, Amerika Serikat, meminta orang-orang lebih berhati-hati lagi dengan tindakan memegang wajah, yang sering timbul sebagai gerakan refleks tanpa disadari.
Jika sudah sadar dan berhati-hati terhadap niat memegang wajah yang muncul secara tiba-tiba itu, maka akan ada kesempatan bagi Anda untuk mengurungkan niat tersebut.
2. Membuat kertas pengingat
Tempelkan kertas-kertas pengingat di segala penjuru ruangan rumah atau kantor. Dengan begitu, Anda akan selalu ingat untuk tidak menyentuh wajah.
3. Menyibukkan tangan
Buatlah tangan lebih sibuk dari biasanya. Misalnya, saat sedang menonton televisi, jangan biarkan tangan menganggur begitu saja.
Di saat mata tertuju dengan televisi, sibukkan tangan dengan aktivitas lain seperti melipat baju, atau sekadar memegang sesuatu dengan tangan.
4. Mengetahui pemicu tangan menyentuh wajah
Orang-orang menyentuh wajah mereka tentu dengan alasan yang berbeda-beda, mungkin wajahnya terasa gatal, atau ingin menghilangkan minyak yang “menyelimuti” wajahnya.
Tentu saja, ada alasan di balik tangan menyentuh wajah. Harapannya, dengan mengetahui berbagai macam alasan dan pemicu itu, Anda bisa menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah.
5. Menggunakan pembersih tangan beraroma
Ternyata, menggunakan pembersih tangan yang memiliki aroma sedap, bisa mencegah Anda untuk menyentuh wajah dengan tangan.
Sebab, di saat wangi pembersih tangan itu sudah mendekat ke hidung, Anda akan sadar bahwa sebentar lagi tangan akan “sampai” ke wajah.
Dengan begitu, Anda bisa mengurungkan niat dan mengembalikan tangan ke posisi semula.
Baca Juga: Diperingatkan Hingga 'Ribuan Kali', Mengapa Bung Karno Begitu Nekat untuk Nikahi Naoko Nemoto?
6. Mengikat jari
Memang cara yang satu ini agak sedikit ekstrem, tapi demi mencegah tertularnya virus corona, mengapa tidak?
Mengikat jari tangan, dan memposisikannya di bawah meja, adalah cara menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah.
Ini menjadi sebuah pengingat bahwa Anda sedang dalam masa tidak boleh menyentuh wajah.
7. Gunakan sarung tangan
Sarung tangan ini digunakan sebagai pengingat bahwa Anda sedang tidak boleh menyentuh wajah.
Selain itu, sarung tangan sebaiknya dipakai saat sedang bepergian ke luar rumah.
Ketika sudah sampai ke tempat tujuan, maka lepaslah sarung tangan itu, dan cucilah dengan air bersih dan sabun.
Sebab, bisa saja sarung tangan itu sudah terkontaminasi dengan permukaan atau benda yang terjangkit virus corona.
Itulah beberapa cara menghindari kebiasaan menyentuh wajah. Yuk terapkan!