Sementara itu, Zainal Abidin selaku penasehat hukum Sastra mengatakan, saat ini Sastra memang menjadi tersangka, namun di balik itu Sastra menjadi korban penusukan yang tidak ada penyelesaian.
Pihaknya sudah melaporkan kejadian penusukan pada tahun 2006 itu ke kantor Polres Muratara agar diproses juga sesuai hukum yang berlaku.
"Sastra sudah menyerahkan diri, kami juga sudah lapor ke polisi, kami minta kasus lama diusut juga, karena kasus 2006 itu belum ada penyelesaian, kini Sastra cacat," kata Zainal Abidin.
Terpisah, Sekretaris Desa Mandi Angin, Riko yang masih keluarga dekat Kades Sipirli mengatakan, kasus tahun 2006 lalu sebenarnya sudah ada upaya perdamaian.
"Dulu itu sudah ada itikad baik dari Kades untuk berdamai, kami mau baikan, jadi keluarga, tapi tidak tau juga kenapa tidak jadi," katanya.
Kasus 14 tahun lalu tersebut seharusnya tidak berlarut-larut jika kedua belah pihak menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.
"Dia sudah menyerahkan diri, kalau mau berdamai kami terima, keluarga kami sangat terbuka, kita juga kepingin kasus ini tidak berlarut-larut," kata Riko
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cerita Pria di Muratara Pukul Kepala Kades dengan Botol Bir, Terungkap Pemicunya 14 Tahun Silam
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR