Mereka mendaftarkan kultus atau gerakan itu sebagai kelompok yang tujuannya adalah untuk mematuhi Sepuluh Hukum dan memberitakan firman Yesus Kristus.
Ikon-ikon Kristen menonjol di lingkungan Gerakan dan kultus itu memiliki hubungan yang lemah dengan Katolik Roma.
Kepemimpinannya yang didominasi oleh sejumlah imam dan biarawati yang dicabut, termasuk Ursula Komuhangi dan Dominic Kataribabo.
Ariho, 41, bergabung dengan Gerakan bersama keluarganya ketika dia berusia 10 tahun.
Ibunya yang janda berjuang untuk membesarkan tiga anak, yang salah satunya menderita sakit kepala persisten. Kelompok Kibwetere menawarkan doa dan rasa memiliki, katanya.
Kultus itu akan mengambil seluruh keluarga, menyediakan untuk setiap kebutuhan mereka.
Para anggotanya menanam makanan mereka sendiri, mengelola sekolah, dan menggunakan keterampilan mereka untuk menyumbangkan tenaga.
Keluarga Ariho menjadi tuan rumah cabang gereja dengan sekitar 100 anggota di kompleks mereka, 2 km di luar kota Rukungiri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR