Sejak virus korona pecah di China akhir tahun lalu, kedua negara telah dengan jelas menyuarakan retorika satu sama lain, memperdagangkan duri untuk segala hal mulai dari asal virus, dan apakah para ahli medis Amerika harus diizinkan mengunjungi Wuhan kepada siapa yang seharusnya disalahkan atas pandemi.
Ketidakpercayaan itu terbukti tak lama setelah penguncian kota Wuhan, China tengah, dilakukan pada 23 Januari.
AS adalah negara pertama yang mengevakuasi ratusan warganya dari kota dan Departemen Luar Negeri AS meningkatkan kewaspadaan bagi China ke tingkat tertinggi.
Washington juga mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu karena wabah tersebut.
Dalam minggu-minggu sejak itu, lebih dari 60 negara telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan perjalanan terhadap China dan sekitar dua lusin negara telah mengevakuasi warganya dari Wuhan.
Tetapi Beijing tampaknya sangat marah atas "reaksi berlebihan" AS, dan mengatakan bahwa itu "memberi contoh buruk" bagi negara-negara lain.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR