Advertorial
Intisari-online.com -Kasus virus corona kini menjadi isu dunia yang kini menjadi fokus perhatian masyarakat.
Pasalnya hingga kini virus corona belum memiliki anti virus khusus untuk mengatasinya.
Tentu masih banyak hal soal virus ini yang masih perlu ditelusuri seperti bentuk virusnya hingga cara berkembangnya.
Belakangan ini, peneliti di Amerika Serikat (AS) membuat penelitian mengenai virus yang menyerang lebih dari 70.000 orang di dunia itu.
Penelitian mendalam dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap persebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1.700 orang,
Ilmuwan National Institutes of Health (NIH) lalu mengungkap bentuk virus corona dengan penglihatan alat mikroskop berteknologi tinggi.
Faktanya, virus yang berasal dari Wuhan, China, itu tak bisa dilihat dengan mikroskop biasa.
Para cendekiawan memerlukan mikroskop cahaya yakni mikroskop elektron untuk melihat bentuk virus tersebut.
Fakta lain bentuk virus corona dirangkum dari Tribunnews.com dan Daily Mail:
1. Bentuk Mahkota
Para ilmuwan di National Institute of Health (NIH) mengumpulkan sampel dari orang Amerika yang terinfeksi virus corona.
Mereka menangkap gambar-gambar virus yang muncul dari berbagai jenis sel, dan meminta tim seniman visual medis mengedit warna gambar untuk memperjelas gambar sel-sel sehat.
Para ilmuwan tidak terkejut melihat bahwa gambar mikroskop menyerupai gambar dari virus SARS.
Coronavirus, sebagai sebuah keluarga, diberi nama berdasarkan kemiripan bentuknya dengan corona, atau mahkota.
Yang membedakan dengan bakteri adalah sel, terbuat dari organel, struktur dasar yang sama yang membentuk manusia, hewan dan tumbuhan.
Sebaliknya, virus hanya terdiri dari DNA atau RNA, yang dikelilingi oleh cangkang protein, yang disebut kapsid.
Beberapa memiliki lapisan luar tambahan.
Satu virus berbeda dari yang lain dalam susunan genetiknya - RNA dan DNA - dan protein pada bagian luarnya yang memberikan kemampuan untuk menembus membran sel lain.
2. Mirip SARS
Ilmuwan NIH lainnya, Michael Letko dan Vincent Munster, menyebut virus sebagai kerabat virus SARS.
Kemiripannya dengan SARS membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak hanya menamai virus SARS-CoV-2 (dan penyakit yang menyebabkan COVID-19), tetapi untuk membuat konvensi penamaan yang menghubungkan kedua virus bersama-sama.
3. Bentuk Paku
Protein yang membentuk paku-paku ini juga memberi kesan kepada para ilmuwan bahwa virus ini awalnya berasal dari kelelawar.
Sepanjang perkembangan mutasinya, virus mampu menembus sel manusia, terutama bagi yang bernapas.
Dalam gambar mikroskop, sel-sel dapat dilihat muncul dari beberapa sel menyerang yang lain, kadang-kadang dalam kelompok yang sangat terkonsentrasi.
4. Parasit
Bentuknya yang sangat kecil membuat virus ini tidak dapat bertahan hidup dan berkembang biak sendiri.
Baca Juga: Jangan Takut Dengan Covid-19, Dokter Sarankan Lakukan Olahraga ini
Virus ini mencari tempat (inang) untuk hidup.
Mereka menumpang enzim makhluk hidup lainnya untuk mendapatkan energi yang dapat digunakan untuk mereplikasi.
Gambar mikroskop elektron menunjukkan penyerang kecil ini muncul dan bergerak di antara sel-sel.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan antara Virus dan Bakteri
Mengidentifikasi bentuk dan struktur virus tidak akan menghentikannya, tetapi memberikan para ilmuwan petunjuk agar dapat memberantas virus tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Mirip Mahkota, Seperti Inilah Bentuk Virus Corona di Mikroskop: Berduri & Mirip SARS