Advertorial
Intisari-Online.com - Selama ini, perselingkuhan menjadi momok menakutkan dalam sebuah hubungan.
Tentu Anda sering mendengar perceraian bahkan hingga pembunuhan yang diduga terjadi lantaran salah satu pasangan selingkuh.
Mungkin Anda juga sering kali merasa khawatir tentang kemungkinan diselingkuhi pacar atau pasangan.
Meski seolah perselingkuhan menjadi hal yang paling mengancam ketahanan hubungan, namun menurut seorang ahli, justru perkara 'sensitif' lain yang lebih bisa merusak hubungan. Apa itu?
Setiap hubungan pasti memiliki fase naik turun.
Anda memang perlu waspada terhadap tanda-tanda bahwa hubungan Anda tidak sehat, tetapi pertengkaran sesekali tidak perlu terlalu Anda pikirkan.
Hal itu malah bisa menjadi bumbu dalam hubungan. Meski demikian, ada satu kebohongan utama yang bisa menyebabkan rusaknya hubungan Anda.
Kebohongan seperti inilah yang harus dihindari.
Baca Juga: Ada Kecelakaan Truk di Tol JORR: Ini Penyebab Seringnya Kecelakaan Truk di Jalan Tol
Menurut Cary Carbonaro, Managing Director The Wealth Management firm United Capital, kebohongan tentang keuangan atau berbohong pada pasangan tentang uang adalah racun bagi sebuah hubungan.
"Uang adalah tes lakmus bagi hubungan. Jika Anda memiliki masalah keuangan, maka hubungan Anda juga akan bermasalah. Hal ini terutama terjadi saat salah satu menyembunyikan utang atau rekening bank," papar Carbonaro.
Kebohongan semacam ini kerap terjadi.
Menurut sebuah survei tahun 2016, 42 persen pasangan melakukan kebohongan perihal finansial.
Baca Juga: Ada Kecelakaan Truk di Tol JORR: Ini Penyebab Seringnya Kecelakaan Truk di Jalan Tol
Survei yang dilakukan oleh Creditcards.com menemukan bahwa 12 juta orang Amerika memiliki rekening bank rahasia atau kartu kredit yang mereka sembunyikan dari pasangan mereka.
Uang memang menjadi penyebab normal bagi pertengkaran antar pasangan, bahkan dalam pasangan yang saling mencintai sekali pun.
Karenanya, jangan sampai masalah ini merusak hubungan Anda.
Mulailah terbuka membicarakan masalah keuangan sejak masih berpacaran.
Dari interaksi sehari-hari sebenarnya kita juga dapat mengetahui karakter pasangan terhadap uang dan mengukur apakah tidak terlalu bertolak belakang dengan kebiasaan Anda.
Misalnya Anda orang yang teratur dan selalu mencatat pengeluaran, sementara pasangan ternyata lebih boros.
Jika perbedaan ini bisa dijembatani, biasanya topik seputar keuangan tak akan menjadi "duri dalam daging".
Tak ada salahnya juga menyewa perencana keuangan untuk membantu Anda berdua meraih tujuan finansial keluarga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan Selingkuh, Ternyata Bertengkar soal Uang Lebih Merusak Hubungan
Begini Caranya Agar Obrolan Soal Uang dalam Hubungan Tak Jadi Sensitif
Jonathan Clements, direktur pendidikan finansial di Citi Personal Wealth Management, menjabarkan beberapa tips untuk menghindari kesalahpahaman dalam hubungan rumah tangga Anda karena masalah uang.
1. Jika ingin membicarakan mengenai keuangan rumah tangga, lakukan pada sore di hari libur Anda. Karena pada momen seperti ini, biasanya pasangan sedang berada pada perasaan yang baik, dan saat itu bebas dari segala macam aktivitas pekerjaan.
2. Katakan sesuatu seperti, "Sayang, sebelum kita memutuskan untuk punya anak (ini untuk pasangan yang baru menikah), alangkah baiknya jika kita membicarakan mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan kita berdua, bagaimana?" Jadi, katakan dengan nada yang santai serta mesra, sehingga perbincangan Anda berdua tidak akan diliputi ketegangan.
3. Utarakan lebih dulu. Misalnya Anda ingin membahas mengenai gaji, tabungan, atau bahkan mengenai utang kartu kredit Anda. Hal ini merupakan persoalan penting yang harus diketahui kedua belah pihak, untuk menentukan budget mengenai sewa rumah, tagihan-tagihan, dan biaya sehari-hari.
Sampaikan, misalnya, "Aku harus menyisihkan Rp 1 juta per bulan untuk sewa rumah. Rasanya aku tidak bisa membayar lebih dari itu karena masih punya pinjaman Rp 500.000 di koperasi. Bagaimana denganmu?"
4. Saat keterusterangan antara Anda berdua sudah dilakukan, dan ternyata pasangan memiliki utang kartu kredit, jangan langsung panik. Tanyakan padanya, untuk apa utang kartu kredit itu, dan bagaimana ia membayarnya kembali.
Kalau ia sudah punya rencana, tentu tak masalah. Tetapi kalau ia cenderung mengabaikan tagihan-tagihannya, Anda perlu berhati-hati (khususnya jika Anda masih dalam tahap pacaran). Jangan sampai utang-utangnya berpindah menjadi beban Anda ketika Anda menikah nanti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Agar Obrolan Soal Uang Tak Jadi Sensitif