Advertorial
Intisari-Online.com - Per Senin (16/3/2020), pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 117 orang.
Dengan catatan 8 sembuh dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Bahkan salah satu pasien yang terinfeksi virus corona adalah Menteri Perhubungan Budi Karya.
Akibatnya, Pemerintah mengumumkan agar warga bekerja dari rumah.
Baca Juga: Sering Dianggap, Ternyata Ini Perbedaan antara Virus dan Bakteri
Pemprov DKI Jakarta juga meliburkan sekolah, sementara Pemerintah kota Solo mengumumkan KLB atau Kejadian Luar Biasa.
Bahkan WHO mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk menetapkan Keadaan Darurat Virus Corona di Indonesia.
Lalu muncullah opsi lockdown atau mengunci seluruh negera.
Namun Presiden Jokowi menuturkan bahwa tidak ada lockdown, tapi socialdistancing atau menjauhi tempat-tempat umum yang ramai atau menjaga jarak dengan orang lain.
Bahkan beberapa perusahaan juga meminta karyawannya bekerja dari rumah.
Ada banyak pertimbangan mengapa lockdown tidak bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Ada Kecelakaan Truk di Tol JORR: Ini Penyebab Seringnya Kecelakaan Truk di Jalan Tol
Sebagai contoh, ini yang terjadi di Italia ketikaPerdana menteri ItaliaGiuseppe Conte mengumumkanmengunci seluruh negaradalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Dilansir dari news.sky.com pada Senin (16/3/2020), dengan di-lockdownnya Italia, pemerintah meminta sekitar 60 juta orang untuk tinggal di rumah.
Mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah kecuali untuk pekerjaan ataukeadaan darurat keluarga.
Dan inilah yang terjadi ketika sebuah negara di lockdown,
Transportasi umum
Transportasiumum akan tetap beroperasi. Seperti bandaradan stasiun kereta api akan tetap terbuka.
Wisatawan akan diizinkan untuk kembali ke rumah, tetapi mereka yang berangkat dan tiba di penerbangan harusmelaporkan pergerakan mereka.
Wisatawan juga harus menandatangani formulir polisi untuk mengatakan mereka bepergian untuk "kebutuhan pekerjaan yang terbukti", situasi penting, alasan kesehatan atau untuk kembali ke rumah.
Mobil
Di jalan utama, polisi telah memeriksa apakah pengemudi mematuhi batasan pergerakan.
Kapal pesiar
Di beberapa pelabuhan, kapal pesiar dilarang berlabuh.
Bahkanratusanpenumpang kapal pesiar yang tiba di Venesia tidak diizinkan turun untuk mengunjungi kota.
Baca Juga: Berjiwa Sosial Tinggi, Cristiano Ronaldo Ubah Hotelnya Jadi Rumah Sakit untuk Virus Corona
Restoran
Restoran hanya diizinkan buka antara pukul 06.00 hingga 18.00.
Mereka juga harus bisa menjamin pelanggan terpisah setidaknya satu meter.
Bisnis akan ditutup jika mereka tidak mematuhi aturan.
Toko
Toko dapat tetap buka jika mereka dapat menjamin jarak aman satu meter untuk pelanggan.
Toko makanan diizinkan untuk tetap buka setiap saat.
Pusat-pusat perbelanjaan dan pasar besar dan menengah telah diberitahu untuk tutup pada akhir pekan.
Acara olah raga
Semua acara dan kompetisi olahraga telah dibatalkan paling cepat 3 April. Termasuk pertandingan sepak bola Serie A.
Lalu pusat kebugaran juga akan ditutup.
Sekolah
Sekolah dan universitas akan ditutup hingga 3 April.
Beberapa sekolah di bagian utara dan tengah Italia telah ditutup dan diperkirakan akan dibuka kembali pada 16 Maret, tetapi penutupannya kini telah diperpanjang.
Siswa akan libur atau melakukan belajar via online.
Perkumpulan sosial
Semua pertemuan di luar ruangan telah dilarang, dan acara termasuk kegiatan keagamaan, pekan raya dan olahraga ditangguhkan.
Contoh Paus Fransiskus merayakan Misa pagi sendirian di kapel hotel Vatikan tempat dia tinggal, dengan misa yang disiarkan langsung.
Pemerintah Italia juga memperingatkananak-anakmuda agar tidak berkumpul di pub dan bar.
Lalu semua pernikahan telah ditangguhkan hingga 3 April.
Tempat wisata
Di seluruh Italia, museum dan situs arkeologi telah ditutup.
Lift ski juga telah ditutup setelah siswa yang kelasnya dibatalkan mulai memesan perjalanan ke resor ski.
Bioskop dan teater juga tutup.
Penjara
Semua kunjungan ke penjara telah ditangguhkan.
Langkah-langkah penahanan menyebabkan kerusuhan di penjara-penjara di seluruh negeri, yang menyebabkan kematian enam tahanan.
Jika Indonesia di lockdown seperti Italia, siapkah pemerintah dan warga Indonesia melaluinya?