Polusi udara dinilai lebih mematikan daripada peristiwa perang, merokok, dan penyakit fatal lainnya.
Selain itu, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa polusi tidak hanya berpengaruh atas peningkatan risiko kematian, tetapi juga terkait dengan atrofi otak, kanker, dan kehilangan memori serta kondisi kesehatan mental seperti depresi dan bunuh diri.
Dalam jurnalnya, para peneliti dari Max Planck Institute for Chemistry dan University Medical Centre Mainz di Jerman, mengatakan bahwa pada 2015, polusi udara menyebabkan 8,8 juta kematian dini.
Sebagai perbandingan, merokok dapat memperpendek harapan hidup hingga 2,2 tahun dan menewaskan sekitar 7,2 juta orang setiap tahunnya.
Jika dibandingkan, HIV/AIDS saja menyebabkan 1 juta kematian, sementara parasit dan penyakit yang menular seperti malaria mengakibatkan sekitar 600.000 kematian.
Semua bentuk kekerasan dan perang bahkan menewaskan kurang lebih 530.000 orang.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR